Minggu, 20 Mei 2012

Telepon genggam



Aku gemas pada takdirku

Tidakkah mereka bertemu saja

Dari pada menggelitikiku dengan kata-kata

Mereka seperti orang-orang yang keracunan cinta


Mabuk merangkai pesan-pesanan

Tidakkah bisa mereka bertemu saja

Dari pada menaruh cerita dalam perutku yang menggembung

Tidakkah mereka bertatap muka saja

Dari pada memaksaku mencari sinyal yang langka

Mereka memintaku menjadi alatnya

-ah, terkadang, hanya karena aku memang semua merancu

Seperti karung berisi panenan yang ditimbang dibawah timbangan gantung. Gantung.

 “ hallo”

Halo...haloo..haloo.

-Halo, tidakah tuanmu masih hidup disana

-jaga tuanmu biar bernyanyi, tuanku tersenyum dekat sekali denganku disini, dia  tidur oleh lagu tuanmu

-dan kita?

-terjaga sampai pagi

Tuhaannn. Kapan aku tak lagi jadi telpon genggam.

0 komentar:

Posting Komentar