Kamis, 24 November 2011

kita akan bersama untuk waktu yang lama

Kita akan bersama untuk waktu yang lama :Mewujudkan mimpi bersama (part 2)
Kita sudah bersama dalam waktu yang lama.
Dalam waktu yang kadang kutolak untuk dikatakan sebentar, sebab bagaimanapun akhirnya mengenal betul udaranya langitmu itu, bulan-bulanan ini sungguh berharga.
Tetapi kadang kutolak juga untuk ‘mereka’ katakan : kalian sudah lama bersama.
Sebab bagaimanapun hati memiliki pernyataan ‘kesenangan-kesenangan kita dalam air mata marah dan tawa itu belum ingin, bahkan tidak pernah ingin berhenti’. Seperti anak kecil yang merasa baru saja bermain tetapi sang ibu memanggil, jawabnya ; ibuuuuu, kan mainnya baru bentar, masa udahan siiiiii.
Kita sudah pernah bersama dalam waktu yang lama.
‘Sudah pernah’ itu seperti kuali besar yang menggodhok hati. Kita sudah bersama dalam waktu yang lama.
Dan kita sampai pada hari ini, hari ini yang barangkali bisa terjadi kapan saja.
Dimana ingatan tentang kalian muncul menguat.
Sementara rasa yang menguat itu mengikat keras-keras keinginan untuk selalu seperti apa yang diingat.
Rasa yang menguat itu kemudian, jika beruntung dia tersebar ke udara, sehingga bukan hanya aku, kamu, kamu, kamu pun dapat melihat betapa pekat keinginan itu.
Tetapi kadang malang tak dapat ditolaknya perasaan itu Cuma mampu menampakkan diri dalam wujud kegelisahan. Kita sudah bersama dalam waktu yang lama.
Yang tidak terbeli mata uang manapun.
Yang tidak tertukar kekayaan manapun. Siapa yang mampu membeli hati seorang manusia untuk hadir rela-rela dalam hujan deras –mengalahkan jarak-, muncul rela-rela di shubuh yang belum genap –dengan dinginnya-.
Mampu cemas pada orang-orang yang tidak dikenalnya ketika dia dilahirkan dibumi ini. Mampu hadir dalam hitungan 1,2,3 saja.
Mampu tegak di sisa tenaganya hanya untuk menciptakan seulas senyum saja. Mampu mendengar ditengah luka yang dalam untuk sebuah ketenangan saja.
Membagi apa yang dipunyanya, sesedikit apapun. Mampu terjaga semalaman untuk menemani orang lain dalam masa-masanya yang sulit.
Tidak ada kekayaan yang mempu menukar waktu-waktu dimana sebuah jiwa tumbuh dan mekar, menyaksikannya, berada disekitarnya, membantunya.
Tidak ada harta didunia ini yang bisa memberikan waktu tambahan penggantii detik-detik yang direlakan hanya untuk ngobrol, yang bisa membuat sebuah hati membagi kisahnya, rela-rela. Kita sudah bersama dalam waktu yang lama.
Telah mencocokkan jiwa.
Hari ini, sekarang ini sampai juga.
Dimana ingatan ini masih bertahan tentang kalian. Dimana kalian masih bertahan dengan ini, dan aku.
Hari ini, pasti datang juga.
Dimana aku yang bertahan, dimana kamu yang bertahan, dan kamu, dan kamu, dan kamu yang bertahan itu, berada dalam ketetapan hati yang sama. Kita sudah bersama dalam waktu yang lama.
Tanpa atau dengan kata telah kita bicarakan mimpi kita.
Dan dengan atau tanpa sadar kita sedang menjalaninya.
Banyak mimpi kita.
Pada akhirnya, kita akan (kah) terus bersama dalam waktu yang lama
: mewujudkan mimpi bersama secara bersama-sama (itu?).