Rabu, 28 Desember 2011

permintaan


Saat pertama kali putri kecil kami terlahir di dunia, dia menjadi simbol kebahagiaan bagi kami, orang tuanya. Bahagia yang tiada tara kami rasakan karenanya. Kami menjaganya siang dan malam, sampai kami melupakan keadaan diri sendiri. Kami sadar, memang seharusnyalah seperti itu kewajiban orang tua.


Kami besarkan dia dengan segenap jiwa dan raga. Kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya. Dan kami jaga dia dengan penuh kehati-hatian.
Dan waktupun berlalu...

Dia kini telah menjadi sesosok gadis yang cantik. Betapa bangga kami memilikinya. Kami berpikir, betapa cepat waktu berlalu, dan terbersit dalam hati kami untuk tetap menahannnya disini.

cukup dinda, penghianatan padaNya selalu menyakitkan

ini catatan tentang bacaan alqur'an yang palinng sedih yang pernah kudengar.
hari baru dimulai, shubuh masih jauh, baru lewat sekitar 60 menit yang lalu hari berganti.
dia bengong di depan komputernya.
ada yang salah pasti.

bacaannya lirih, tapi jelas bercampur duka.
ada semacam pembicaraan bisu disana

Sabtu, 24 Desember 2011

psikolinguistik punya cerita

sebelumnya itu perjalanan yang tidak pernah dinantikan. merasa hanya ada sedikit harapan akan adanya kesenangan-kesenangan yang biasanya didapat di forum lain. tapi ternyata enggak, inilah hari melelahkan yang penuh kebahagiaan.

nyoba jadi bu guru
yup, niatnya cuma penelitian bahasa ibu dan bahasa sang ibu aja di taman kanak-kanak, dan dan dan,ada hal lain yang didapatkan :

Rabu, 21 Desember 2011

dongeng hujan

Dahulu kala ada seorang anak kecil di planet bumi yang takut hujan. Peri-peri dongeng –pendahuluku- dari neptunus yang sedang bertugas di bumi mengetahui akan hal itu,


Kasian sekali anak itu, kalau dari pagi nggak ada matahari, mukanya murung bukan main, artinya dia tau, mungkin hari ini akan hujan, jam 9, jam1, atau nanti malam. Dan itu meresahkannya. Sampai yang paling parah, dia pernah sakit gara-gara ketakutan mendung dan dia yakin, mendung itu akan membawa hujan.

Hujan pasti datang juga, seberapa lamapun mendung mengulur-ulur waktunya.

Solusinya bukan menghilangkan kejadian bernama hujan kan??

Tapi membuat anak itu menerima hujan. Sebab kala itu, hanya anak-anak yang takut hujan, padahal betepa banyak manfaat hujan itu.

Peri dongeng kemudian membuatkan dongeng tentang hujan. Kemudian dikirimkan ke bumi. Mulanya, memang susah, karena badan sensor planet bumi lumayan ribet. Sangat ketat sensornya terhadap banyak hal yang akan masuk bumi.

Tapi berkat kerjasama yang baik antara neptunus dan bumi, hubungan diplomatik yang baik maka hal itu dapat dilewati. Catatan : bumi dan neptunus sudah menjalin hubungan diplomatik yang baik sejak beratus abad lamanya, harap dijaga; yang menyedihkan adalah planet tetangga, planet merkurius tempat tinggal ultraman, belum menjalin hubungan yang baik dengan bumi, mari kita doakan (walaupun ultraman adalah superhero di bumi), ini persoalan eskploitasi TKM (tenaga kerja merkusrius) di bumi. Halah halah.....

Dongeng itu kemudian disebarluaskan ke seluruh penjuru bumi, dari mulut ke mulut. Folklore. Tradisi lisan.

Imbasnya, banyak anak kecil yang mulai menyukai hujan. Hingga terbawa dewasa, mereka suka hujan2an, mereka bilang harum lah bau hujan, romantis lah air hujan, menakjubkanlah tetes hujan, dan lain sebagainya.

Tapi seperti tradisi lisan pada umumnya, ada penambahan, ada pengurangan, bahkan kadang ilang. -Pak wardi yang pernah nawarin ikut lomba dari asosiasi tradisi lisan bilang gitu-.

Dongeng itu mesti muncul kembali di blog ini, sebagai agen resmi dari neptunus, maka dongeng-dongeng yang membawa manfaat dan filosofi (?) kembali diangkat. Bukannya cinderella juga Cuma cerita??

Terlebih, karena ada seorang yang mulai takut hujan.

Postingan berikutnya InsyaAllah, dongengnya.....................

safety exam


Musim ujian ni, pengalaman pahit, pernah dapat nilai C, sama sekali enggak nyontek, justru karena orang lain yang nyontek. Peraturannya yang nyontek dan nyontekin dicoret semua. Dengan kebiasaan memanfaatkan jatah bolos, ukuranku cukup dikatakan beranilah menghadapi ujian . Tapi perike-kawan-nan tidak kenal masa, itu yang susah.

Udah dari 15 menit yang lalu selesai, tapi baru berlalu 35 menit dari awal waktu ujian. Kecuali satu nomor yang ditempati soal begitu asingnya, lainnya sudah beres dan aku yakin.

Kebiasaan nulis akhirnya disalurkan. Disebalik kertas soal ujian psikolingusitik

ini soal ujian psikolinguistiknya,

Tips aman ujian (versi laras); Safety exam

Senin, 19 Desember 2011

senyum sahabat

tau apa?
beberapa ada yang belum ikut, karena bestrongaisya alias aisyiah rahmah ferani lagi di Jerman. Nggak ada wiwity prikitiew yang punya laptop bernama PWB -sebuah nama, dari dua obsesi, yang salah satunya kecil kemungkinan kesampaian-, nggak ada nariswari ratih sinden pamungkas -kondisinya kurang fit. nggak ada nurlaelah ella -kalaupun ada, kami pesimis dia keliatan-

adanya lanisuryani perkasa, ada zuyyinatul farikhah -biasa dipanggil u'zui-, ada miraas haram -yang entah akan halal untuk siapa-. ada isti anaktk hardiyanti, ada amanahsatonah yang begitu tegar, ada riska okta pratiwi -satusatunya ukhti yang laskar semangka punyai-. ada nisa smiley yang akan segera menjadi ibu Fbs

sengaja fotonya dibikin gitu, karena mereka adalah pelaku sejarah.
sejarah kelaskarsemangkaan.

bersama brothers kami
nafiudin kutubutara, sebenarnya mana daerah terdingin di bumi, bukan di kutub utara, yaitu berdiri saja didekat nafi, insyaallah kedinginan.
ada lupita, atau panggilan kesayangannya adalah belimbing,
dan ada agil, sastrawan dan tukang nasyid aliran abstrak, kalau tidak sedang dikatakan tidak konkrit lho ya.
ada fauzan ibram marwanto, dengan ajakan khasnya 'boci', dan seolah-olah seperti punya kepribadian ganda, kadang begitu ramahnya kayak kakak menyapa adeknya, kayak adek nyapa kakaknya, tapi kadang bisa berubah mirip nafi. terlihat cool. -padahal enggak, he-

itu di iec, di parkiran motor iec, islamic education centre, yah, sejak rumah yang kami punyai berubah jadi FE, kadang-kadang raga kami nomaden, tapi hati kami, menetap dan tak bisa berpindah.

udah pada gedeh sekarang, semester 7, udah pada mau lulus.

kelak kalian akan menjalani hidup kalian sendiri.

penerimaan yang indah


mencoba mengabadikan lagi, takut kebiasaan hape ilang, bukan karena siapa pengirimnya, tapi karena isinya.
nggak tau ya, tapi suka aja.
penerimaan yang indah.
akhirnya setelah kita berusaha yang terbaik, ada saatnya kita berdoa, setelahnya penerimaan (penerimaan raport emangnya...)

nrima kuwi ana papat, ada 4 jenis penerimaan
menerima apa adanya, saanane
nrima sakuwate, sekuat kita bisa
nrima yen diseriki, -kurang tau apa bahasa indonesia yang pas buat serik-, jengkel kah?
nrima yen diwirangake, menerima kalau dikecewakan, gitu bukan???
20 juni 2011, 19:30:13

sebab, begini, bagaimana coba kalau kepengin rambutan, sangat pingin, sangat sangat sangat pingin, tapi sadar itu musim mangga, dan enggak akan ada rambutan. pohon manapun kagak akan ada yang berbuah rambutan. pohon rambutannya aja nggak bisa, apalagi pohon lain.

seadanya musim.

sudah pernah merasakan, kepinginan yang kurang kenal sikon itu. nrima.

sebab juga, bagaimana kalau kita memaksa sekarang tidak usah hujan (diluar hujan), padahal emang jatahnya ujan, bukan pawang ujan juga. mau kita protes sama hujannya, 'ngapain kamu turun segala?', kan enggak to.

sudah pernah, merasakan setakut-takutnya ada hujan, setakut-takut itu pula seenggak bisa itu pula minta takdir yang lain. kita nggak pernah tahu ada hikmah apa dibalik penerimaan ini.
sulit si, tapi mari berusaha. yuk, tak temenin.

hari seperti ini dinamakan hari apaaaaa?


Aku kadang nggak ngerti dengan hari-hari seperti ini.
Dulu, aku bangun dalam gegap gempita pagi, kamarku penuh, karena ada banyak anak kecil yang malam ini menginap di kamarku, sepupu-sepupuku. Di dapur ibu, ada puluhan ibu-ibu sudah sibuk dengan asap dapur, walau sebenarnya kami menggunakan kompor gas.
Rebutan mandi, antri ketawa dan bercanda. Riang sekali hari seperti itu. Senyum dimana-mana.
Yang aku tau ada puluhan kentang yang di simpan dalam karung di dapur dadakan yang diperluas oleh kakeku seminggu yang lalu. Aku kebagian job mengupas dan memotong umbi yang satu itu. Waktu itu masih TK, sebisaku kulakukan pekerjaan itu. Aku bahagia karena bertemu dengan kentang segitu banyaknya, apalagi job menggoreng yang dilakukan oleh bulikku kutemani dengan sukses, tiap matang satu penggorengan aku mengambil satu piring. Dan aku, jelas-jelas bahagia karena keuntungan itu.
Yang aku tau pagi itu, ada beberapa orang asing yang datang ke kamar depan. Kamar yang jarang kami pakai, di rumah setua ini. Orang-orang itu membawa perkakas macam-macam. Dan mereka saling beramah tamah dengan nenekku.
Pagi itu, matahari mulai meninggi. Aku bermain-main terus dengan sepupu-sepupuku yang datang dari berbagai kota. Ini bukan lebaran, tapi meriahnya seperti lebaran. Orang yang kupanggil oom, hadir lengkap semua. Perempuan-perempuan yang kupanggil bulik, berdandan cantik semua hari itu. Aku girang bukan main, karena ibu memakaikanku gaun dengan renda-renda dan bunga di dada sebelah kiri. Baju terusan berwana krem yang berpita dipinggangnya.
Hari itu semua orang cantik, hari itu semua orang bahagia. Termasuk aku.
Tapi yang paling menjadi magnet penglihatan diantara semua orang ini adalah perempuan itu. Perempuan yang tidak kubenci dan sangat menyayangiku. Perempuan yang sering menjemputku dari sekolah bersama oom ku. Perempuan yang emm, kuhitung hampir satu tahun kukenal, yang sering membelikanku tango dan susu kotak. Dia yang paling cantik. Dia memakai pakaian yang aneh, banyak bunga-bunga di tanam di kepalanya yang membesar di bagian belakang, warnanya keemasan. Dia cantik dengan bibir yang diberi merah-merah.
Dia duduk di kursi merah panjang yang di kanan kirinya terdapat payung, oom ku juga duduk disana. Keduanya tersenyum. Kata orang-orang itu senyum bahagia. Aku pun belum pernah melihat oom ku tersenyum se sumringah itu. Yang aku tau senyum bahagia adalah ketika, oom ku yang acak-acakan itu terbangun kaget saat aku sudah siap dengan seragam TK ku dan merajuk diantar sekolah, dia tersenyum tapi marah-marah. Setauku, senyum bahagia adalah ketika kami sering mencuri-curi pergi dari pengetahuan bapak ke pasar malam, pulangnya oomku kelelahan mendorong motor tuanya yang buluk sementara aku digendong bapak yang ngomel-ngomel karena malam-malam menjemput kami di pasar malam. Atau ketika aku dinaikkan sepeda berboncengan dengan sepupuku yang lain, kemudian kami didorong oleh oomku dari jalan yang menanjak. Kami terjatuh, kami menangis, dan dia menolong kami sedikit cemas sambil tersenyum.
Atau senyum ketika dia memberikan gameboy kepadaku yang sudah setengah jam menangis mencoba merebut mainan itu darinya. Setauku itu.
Atau ketika menggendongku dipundaknya naik bukit menuju rumah simbah, bermain ayunan dan memetik jambu. Setauku itu.
Tapi kata orang-orang bukan.
Setelah hari itu. Setengah tahun terakhir aku pergi sekolah, bersama teman-temanku. Aku baru tau, setelah hari itu oom pergi bersama perempuan yang sering membelikanku tango. Perempuan yang tidak kubenci dan sangat menyayangiku.
Tidak ada pasar malam lagi setelah itu.
Setahun sekali kami bertemu, Cuma saat lebaran.

Rabu, 14 Desember 2011

pahitmanis lagi

merasa sangat kenal dan sangat rindu dengan atmosfir popeye, tempat maem ayam. merasa sangat mengenali seluruh perkataan yang aku ucapkan kepada seorang adik.

pulangnya, malam ini mbak laras sudah menjadi inspirasi!, dengan mata berbinar-binar.
manis, manis,

Senin, 12 Desember 2011

sore di iec

pahitmanis






sama dengan rasanya mengingat kehilangan kunci dan loncat pager
sama dengan rasanya baca buku tebal-tebal di hari hujan, meskipun dengan teh, bukan kopi
oh ya, thuk-thuk an kesiram air panas nya
inget luka nya
rasanya hape yang menyala, gugup dikamar mandi.
rasanya bisa bangun untuk beli maem, sambil sempoyongan.
sama dengan rasanya perpustakaan lantai dua dekat jendela, skripsi
sama dengan rasanya ingat malam dibalik kaca
sama rasanya dengan buru-buru nyusul seseorang ke alkid
sama rasanya dengan mengingat bola basket yang jadi rebutan
sama persis rasanya dengan mengingat bahwa besok adalah hariku pergi ke jogja
dan serta merta harus sadar ini hari terakhir bersama di SMA.
sangat sama persis rasanya seperti mencium tangan bapak didepan kosan
sebelum besok kuliah
sangat sangat sama persis rasanya mengingat bahwa aku ternyata terlalu lupa menyapa teman-teman SMA ku


pahit tapi manis, manis tapi pahit


pragmatik, kesantunan imperatif.

isyarat

maaf

bila tak sengaja ku menyakitkanmu beri isyarat padaku, agar cepat kumohon maaf padamu, disaat indah dan sedih terimakasih karena kau mencintaiku

ibu, aku tak lagi sebatang kara


setelah selesai merapal akad di pagi hari
air mukanya berubah sumringah
tapi ada yang lebih disembunyikannya
sampai akhirnya aku mengenali itu lewat bacaan alquran nya

Find the Cure!


belum terang tanah ketika kami bertiga duduk diberanda rumah.
sepi.
dan nggak tau kenapa kami bertiga.
shubuh baru saja turun dan belum hilang lantunan ayat suci dari mushola.
semua telah siap.
tapi mungkin, tidak dengan hati.
kami masing-masing mengaji. merapalkan dzikir pagi.
sambil menebak-nebak apa yang terjadi nanti siang.

pelajaran mencintai

Mata kuliah baru nih: pelajaran mencintai
Maaf, tema nya cinta lagi ya,
Sedang penasaran sekali dengan belajar mencintai, bermula dari suatu pagi aku nanya kepada beberapa mbak yang belum nikah, semua mbak dari semua jenis (lho?)
Mbak, mau nggak dipoligami?
Hihiiii, ketebak lah mayoritas jawaban yang muncul apa, meskipun dari dulu tertarik untuk mengerti bagaimana perasaan sebenarnya dari Srikandhi, Manohara, Sembadra dan Larasati tapi kali ini tidak sedang membahas bagaimana itu dipoligami.
Cuman, ada satu mbak yang curiga dan bertanya, Laras kok nanyanya gitu?. Dijawab aja mbak. Nikah aja belum, poligami.
Setelah perdiskusian meja bundar, mbaknya dan aku menyerah pada kesepakatan, kalau kita tidak mesti jadi satu-satunya, iyap! (yeeee, loncat-loncat girang).

biar kuulangi : aku kehilangan kamu

KAMU BAHAGIA. BAGAIMANA BISA AKU TIDAK
Ah! Aku ngerti, aku ngerti.
Namanya perasaanku di hari itu.
Namanya ketidaknyamanan yang datang di hari itu. Namanya hati yang dikosongkan sesisi.
Namanya tulang-tulang kaki yang kaya dilolosi.
Namanya kehilangan
Iya, kehilangan kamu.
Hari itu kamu kubantu dandan cantik sekali.
Kamu senyum, bagaimana bisa aku tidak.
Kamu bahagia,seneng banget hari itu, bagaimana bisa aku tidak.

Jumat, 09 Desember 2011

hanya cinta yang bisa

hanya cinta yang bisa menaklukkan dendam
hanya kasih sayang tulus yang mampu menyentuh
hanya cinta yang bisa mendamaikan benci
hanya kasih sayang tulus yang mampu menembus ruang dan waktu



keterangannya nanti yaaaa

Kamis, 08 Desember 2011

niat

mau ngentri baru ah.....
kesurupan arwah blog
mulai sekarang, sambil bersihin debu-debu di blog
kamu akan lebih 'berisi'...
paska jalsah ruhiy, saya:alien, akan menulis lagi....