Selasa, 27 Maret 2012

gangguan terbaik

aku diam.
sesekali menoleh ke sekitar berharap menemukan suatu kebiasaan.
aku tak lagi diam berusaha mendengarkan lagu dan membaca buku.
tapi masih kutengoki sekitar yang nyaris sepi seharian ini,
jam segini,

Sabtu, 24 Maret 2012

maka, jelaskanlah dimana kamu letakkan aku dalam langkah-langkahmu

kamu kuletakkan dalam dompetku. disana ada fotomu. bukan karena aku sudah lupa wajahmu. tapi dompetku punya tempat saja untuk sebuah foto.

kuletakkan didalam duskrip. pensil yang kau belikan dulu disemester pertama tidak pernah kuraut. kadang bukan hanya karena sayang atas pemberianmu. tapi aku terlalu punya banyak pensil.

kamu kuletakkan dalam buku gambarku. wajahmu yang sederhana itu tidak menyulitkan tanganku untuk menarik beberapa garis sketsa. karena pada saat mengajar, aku selalu tunjukkan wajahmu yang tersenyum pada murid-muridku.

Selasa, 20 Maret 2012

sebuah rumah

Kamu melihat sekelilingmu, tidak ada seorangpun melihatmu, padahal kamu berjalan terseok-seok, mencoba menarik kaki yang dibebat kain putih tebal, tidak seorang pun melihat, karena kamu menutupinya dengan kain panjang.


Kamu kesusahan mencapai tiap tangga menuju sebuah rumah.

kata-kata

Kata-kata darimanapun mereka datang, lewat apapun mereka menampakkan diri didepanmu, mereka terlalu bertenaga untuk mengubah harimu.

have you ever been in love?

“Have you ever been in love?
Horrible isn’t it? It makes you so vulnerable.

Kamis, 15 Maret 2012

menyelesaikan diri sendiri

Pernahkah kamu merasa darahmu seperti berhenti mengalir padahal dia ada dalam tubuhmu?


Detak jantungmu seakan berdegup tetapi lemah? Atau sekedar sesak nafas karena jatah udara yang mesti kau hirup habis?

Darah, degup, dan udara, ada tapi seperti tidak bernyawa.

Rabu, 14 Maret 2012

di sebuah ruang tunggu

Kamu tetap tidak tau karena didalam. Tidak mengerti keriuhan yang terjadi diluar sini. Tapi disini, aku mulai kesepian. Disebuah lorong yang berujung sebuah ruangan berpintu rapat dimana dipintunya tertulis ‘kamu’ . Pintu yang sejak semenit lalu belum juga terbuka. Sejam dua jam akan mengosongkan kursi diruang tunggu ini, mereka semua menuju kearah exit,

si guru

Tuan, tapi maaf, saya sudah pernah terjatuh saat menunggang kuda. Sebaiknya Tuan mencari orang lain saja.


Ini kesempatanmu.

Saya merasa telah gagal sebagai penunggang kuda, saya merasa tak pantas mengajari putri Tuan. Mohon maaf.

Apakah ada yang lain?

menyerah

Menyerah sajalah pada semua jawaban yang satu persatu ditunjukkan, tak lagi menentang dengan pertanyaan-pertanyaan yang merepotkan.


Kenapa ada kota bernama Jogja, kenapa orang memerlukan uang dan kenapa teknologi

Sabtu, 10 Maret 2012

Kita Cuma belum tamat ilmu komunikasi aja kayaknya

Lagi ada raker Alhuda, itu pernah terjadi sekitar 3 tahun lalu bukan?


Tiba-tiba seperti ditarik paksa memasuki sebuah lorong dengan sangat cepat, lorong dengan cahaya disekitarnya, sampai ditempat pertama kali mengenal Iva Wulandari dengan pemandu Susanti Puji Rahayu, di ospek fakultas –itu lho ospek yang ada mas Anom Adi Nugraha nya tereak2 didepan maba-, trus Wiwit Setiyani dan Naris Wari Ratih Pamungkas di ospek jurusan, dan dipemanduin mas David Hery Prambodo pas makrab Jawa –inget, dulu ada yang ngefans mas david, banget-.

Kamis, 08 Maret 2012

terjebak dinegri antah berantah

cerita lama si kalau kumat dalam keadaan kesasar ditempat yang belum pernah diketahui, cerita lama juga si kalau tiba-tiba berada di negri antah berantah yang jalan pulangnya nggak tau.

nggak pernah suka sama anak-anak, nggak pernah mau mesti diribetin dengan pertanyaan mereka yang rempong dan sangat anak-anak, nggak pernah mau deh sabar ditimpa perlakuan aneh-aneh mereka. tapi yang paling menyebalkan adalah kenapa nggak pernah bisa punya kekuatan pergi menghindari mereka. rasanya suka banget bareng2 mereka.

ini yang dulu dikhawatirkan Ibu, hari hujan dan ngabari Ibu kalo lagi nganterin murid SMA ke satu desa antah berantah,untung waktu itu siang, jadi gak begitu masalah, walaupun kalo kira-kira motor macet, juga ndorongnya jauh banget, rumahnya mesti nglewatin sawah-sawah yang sepi yang gak ada bengkelnya. dan ternyata rumahnya itu didepan gereja persis, banyak anjingnya.

satu jam dari sekolahan tu.

ini lain lagi, setelah main-main bareng sama anak-anak SD, karena hari ini dipadatkan untuk ngajar sehingga besok bisa menjamur nungguin dosen untuk bimbingan -yang kadang kecil kemungkinan ditemui-, seharian itu isinya main-main, main keujung sleman utara timur, terbang lagi keujung bantul, terbang lagi kedeket merapi sana, terbang lagi ke batas Jogja, cuma untuk menemani mereka ngeluh tentang guru mereka, tentang teman mereka, tentang mimpi mereka juga.

aku hampir lupa aku juga pernah menjadi anak kecil. ternyata ketika kita sudah tua belum tentu kita jadi tau segalanya, kita barangkali saja lupa apa yang ditertawakan oleh anak kelas 5 SD, kita nggak ngerti apa yang membikin mereka bahagia, kita nggak ngerti dunia mereka.

main-main ini, mengagumkan.
setelah puas main seharian, tiba saatnya kami harus pulang, waktu itu masih jam8, ukuran Jogja, jam 8 malam masih sangat sore untuk pulang dari pasar malem, tapi ini lagi sama anak orang, mesti dibalikin segera...,
ada yang akhirnya dijemput ibunya, mas nya, dan nggak sedikit yang nggak dijemput, dan sesuai kesepakatan tadi sore, aku akan mengantar mereka. hilir mudik pengantaran dekat-dekat dilakukan, tibalah seorang anak yang mengaku pacarnya mas nya sangat mirip denganku, kuantar pulang.

tunjukin aja jalannya.

dengan pede kukatakan itu, karena kukira hanya butuh sepuluh menit untuk bolak-balik. tapi baru dapat setengah jam untuk sampai depan rumahnya.
kira-kira dua menit perjalanan, hujan turun lebat, dan membawa mantol adalah hal yang sering dilupakan, tibalah kita hujan-hujanan.
diluar dugaan, kenapa rumah anak ini harus nglewatin jalan gelap-gelapan gini to, ini pohon apa? bukannay pohon bambu ya? hah? ini tepianya sungai ternyata?
positif thinking, dua belokan lagi paling, enggak, belok lagi, belok lagi, belok lagi, lurus , belok lagi.
nggak yakin inget deh pulangnya.
betulan to,
sekitar 8 sms diterima dari Ibu.

hujannya tambah deres, kalau air bisa nembus kulit, mungkin sekarang paru-paruku udah basah, tapi untungnya nggak, tapi badan kaya udah mengkirut gitu, khawatirnya itu anak orang malah jadi demam besoknya, mau tanggung jawab pake apa? kalo badan sendiri yang demam si tanggung sendiri, nhah ini, anak orang lain demam.....


ini ibarat batre, ketahanan terhadap dingin tinggal 9% lagi, tapi jalan pulang aja lupa, beuhhh
yakin akan kemampuan otak dalam mengingat, maka berusaha pulang.


tapi dapat ditebak, muter-muter sampai batrenya tinggal 1, payah, pengin nyari pertolongan, tapi mana ada polisi ditengah hutan bambu gini, dipinggir sungai, rumah juga gak ada, setan palingan adanya,
mau kirim sms, adanya nomor ibu doang, malah tambah bikin panik, ada juga nomor orang-orang yang tidak mungkin dapat memberi pertolongan langsung,
panik, biasanya kalo orang panik itu mudah sesak napas.nggak bisa berpikir jernih.

untung si sonic, motorku itu dalam kondisi prima untuk menemani dalam keadaan sesulit ini. mari sonic, kita lanjutkan perjalanan, apapaun yang terjadi.

singkat cerita, ya disingkat ajalah, apa yang hebat dari mengendarai motor dengan satu tangan, kan, biasa aja. singkatnya menemukan kota-yang jaraknya kekos skitar setengah jam lagi- sekitar jam setengah sepuluh malam, masih hujan.

berulangkali minta obat tidur mujarab, Allah memberikannya lewat seperti ini.

Senin, 05 Maret 2012

Aku ingin tidur baik-baik

Aku ingin berangkat tidur baik-baik

10 cara dapat tidur ‘baik-baik’



Artikel ini didapat dengan penelitian yang mendalam dan serius, ini dia 10 cara agar dapat tidur baik-baik. Baik-baik diartikan sebagai sebuah cara tanpa pemaksaan kimiawi, seperti mengkonsumsi obat tidur.

1. Berdoa, tilawah => tilawah mendekati halaman ke 15, air mata meleleh-leleh, biasanya kalo udah gitu, jadi capek, dan pengin tidur. Itu kabar baiknya, sayangnya kembali terjaga setelah meleleh-leleh itu bukanlah suatu hal yang mustahil

2. Baca buku => baca novel yang enak,

Sabtu, 03 Maret 2012

Kepada dunia ; mohon bergeraklah dengan gaduh

Pusaran angin, aliran air, cahaya matahari.


Tolong yang gaduh ya, bikinlah beberapa suara.

Angin, bergeraklah lebih cepat, dan tak teratur, bawakan beberapa sampah kedepan rumahku, hingga nanti pagi, aku harus membereskan halamanku.

its not a big big thing if you leave me!

I am a big big girl

In a big big world

Its not a big big thing if you leave me


Sambil mengemasi buku-buku, dia tersenyum atas kemenangannya sore ini. Dia merasa sudah terlalu bukan kanak-kanak untuk dipermainkan seperti ini.

Dia bukan kanak-kanak yang menangis ketika mendapati ibu yang biasa ada dirumah dan menyambutnya mencopot sepatunya, siang itu sedang ada arisan, dan dia tidak tau, dia hanya tau ibu tidak rumah.

Masjidku Kali Ini

Nggak begitu yakin, apa nama masjidnya kali ini, tapi itu bukan mujahidin.




Didaerah mana juga nggak begitu peduli, niatnya try something new, tapi ternyata kebiasaan lama kesasar ternyata tidak bisa melepaskan diri dari pemiliknya.

Untuk kesekian kali sore, aku mengunjungi masjid yang baru lagi. sudah setengah lima ketika aku memarkir motor dekat tukang somay yang berjualan di masjid. Ini karena ketidakgaulan membedakan mana barat dan mana timur, sehingga rute yang dikabarkan lewat sms berantakan sudah,

Kamis, 01 Maret 2012

sebuah perjalanan perasaan

Aku mengunjungi lagi tempat itu. Sudah lama memang agak kutinggalkan. Seharusnya setiap orang memang tidak lagi tinggal disana. Tapi bagaimanapun, aku merasa perlu semacam ziarah kepada tempat yang pernah aku tinggali sekian lama, sekedar mengirim karangan bunga dan melihat-lihat saja, tak masalah pikirku.


Tempat ini lumayan luas, bahkan lebih luas dari yang mampu kita tebak tentang luas bumi, menurutku tempat ini sudah selayaknya menjadi planet tersendiri yang terpisah dari bumi. Tapi hukum alam tidak mengaturnya begitu. Mestinya jika tempat ini menjadi planet, aku menyarankan para ilmuwan untuk membuat jembatan yang sulit untuk diakses setiap orang,