Kamis, 31 Mei 2012

Poligami; seselaput tipis didekatku.


Judulnya, beuhh... dalem. Ini judul terinspirasi dari cerita poligami yang dimuat di majalah bulanan pensiunan pekerja pekerbunan.

Ini cerita tentang poligami lagi. enggak akan mbahas dari sisi agama –nggak ahli-, tapi inilah kisah poligami yang –barangkali- memuasalkan dan melingkupi udara saya dari kecil. Saya tau embak-embak,...sabar, ada yang sangat tidak setuju di poligami kan, saya bukannya pro poligami juga, beneran deh. Kata sebuah sms, sekitar dua tahun lalu, perempuan itu egois nya tinggi soal pasangan. trus yang lebih egois soal harga diri siapa? ckck..

Rabu, 30 Mei 2012

hati perempuan; satu cerita tentang single parent (atau tepatnya single fighter?)


Jadi kangen pikiran-pikiran kayak gini

“sakit mana di poligami, diceraikan, diselingkuhi, ditinggalin?”

Laki-laki banget. Nggak pake hati banget –ups maksudnya, nggak pake perasaan banget-. Kalau mau bicara hati si, sakit semuanya itu, semuanya paling, nggak ada yang gak sakit. Mbak uul aja waktu tak tanya, pilih mana, gak mau pilih. iyalah, siapa juga yang mau. semua perempuan juga maunya, menjadi satu-satunya selama-lamanya ditemenin betulan, nggak disakitin. Tapi emang semua suami eh laki-laki bisa kayak gitu?, kan belum tentu juga....

Selasa, 29 Mei 2012

jika bukan.

Jika nanti bukan dari balkon yang sama kita menikmati senja
Iya, itu kehendak Tuhan kita.
Maka tergeletak di sisi dua jiwa yang sedang membagi cerita
Sebuah buku yang ditulis dengan cinta
Mimpi yang mewujud dalam kata-kata
; ada kisah kebesaran hati dan cinta
Jika nanti bukan dari dapur yang sama teh kita diseduh
Iya, itu kehendak Tuhan kita.
Maka tergeletak di tengah meja yang berserak
Sebuah koran dengan nama cinta disana
Bersanding dengan banyak berita kematian, pernikahan, kehidupan.
; ada berita tentang keluasan hati dan jiwa
Jika nanti bukan dari meja yang sama mimpi kita dirancang
Iya, itu kehendak Tuhan kita
Dan di tepi-tepi jalan yang tidak pernah lengang
Ada sebuah nama yang senantiasa disana
Dalam sebuah judul yang baik-baik saja
; ada cerita tentang mimpi yang terus meninggi –tanpa terhenti, meski jalannya telah putus-
Jika bukan dari jendela yang sama kita menyapa fajar
maka di televisi yang sejak semalam kamu acuhkan
ada gambar seseorang yang bangkit dari lorong sepi
bercerita di muka televisi
; ada keberhasilan dari perjuangan yang mungkin berat karena sendirian

Dan itu bukuku, dan itu beritaku, dan itu namaku
Raga yang barangkali sudah mati.
- hidup dalam ingatan yang sesekali kesakitan,-

*sumpah, ini bukan puisi sedih.



Senin, 28 Mei 2012

dewasa itu #edisi bercerai


“Bentar lagi temenku mau kesini. Ck, dia itu nggak dewasa dewasa, malam-malam gini udah punya anak juga, main keluyuran anaknya dibawa-bawa, kasian kan dingin”

“emang dia siapa?”

“temen deketku dulu waktu SMA, udah nikah, udah punya anak juga, trus sekarang udah cerai, ck, dia tu nggak dewasa-dewasa ki lho, sebel kadang kalo dicurhatin, tetep aja sifatnya kek gitu...”

“oohhh”

Poin satu, dicurhatin orang gak dewasa itu kadang-kadang nyebelin. Poin dua, langsung ngebayangin seberapa ababil kah dia sehingga di cap tidak juga kunjung dewasa, padahal udah punya anak ketambahan udah cerai juga.

Sabtu, 26 Mei 2012

mengingat kembali; pensil.


Setelah  dongeng tentang pensil dan seorang perempuan yang memiliki banyak pensil disebarkan ke seluruh muka bumi, dongeng itu dibaca oleh seseorang di muka bumi. Seorang baik hati.

Akhirnya dia menemui kami –aku dan bintang2 yang kuajak bicara-, tapi tepatnya aku yang dia tanyai, dia heran sebab apakah perempuan itu tak lagi dapat memegang pensilnya, sehingga tak lagi dapat menggores?.

Aku bingung, aku lupa aku sudah menjawab apa.

ngaji: merekatkan


Kan gitu enak kalau kenal, jadi enggak menduga-duga doang, segan mungkin.

Akhirnya setelah tertunda sepekan, 24 mei 2012 kemarin, hari kamis, kosan 321, mengadakan ngaji bareng *ajib nggak sih tuu, persiapan panitia dengan masing-masing tugas mulia sudah matang, pertama kali tugas mulia membikin pengumuman mbak desta, tugas mulia ngeprin kertas pengumuman mbak lia, tugas mulia nyebarin pengumuman mbak anggi, tugas mulia mengingatkan mbak dahlia, tugas mulia mc nya laras, hehe

Rabu, 23 Mei 2012

kedatangan


Hari masih panjang

Waktu memastikan kedatangan

hanya sebuah titik dua dan kurung tutup

Pernahkah kamu mengenal seseorang yang punya pengaruh besar terhadap dirimu, bahkan terlalu besar? Aku, pernah.

Minggu, 20 Mei 2012

Telepon genggam



Aku gemas pada takdirku

Tidakkah mereka bertemu saja

Dari pada menggelitikiku dengan kata-kata

Mereka seperti orang-orang yang keracunan cinta

hujan...


‘wah hujan’

‘cepetan, cepetan, cepetan’

..........

sokaraja, menuju kota bersenja doa



Perempuan yang memakai jaket yang tebal itu yang jalannya terhuyung karena kehabisan aqua yang sebotol kecil

Kamis, 17 Mei 2012

Laporan terbaru dari Komnas perlindungan perempuan –cantik- cabang Demangan.

Perlu diketahui khalayak ramai, bahwasanya kosan 321 yang terletak di jalan perkutut 321, kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta tersebut ditempati oleh mahluk-mahluk unik yang cenderung aneh. Akan tetapi kita memiliki perhatian yang tinggi terhadap masalah ke-perempuan-an, terbukti kita mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan komisi perlindungan perempuan, dan kita membikin cabangnya di Demangan komisi perlindungan perempuan –cantik- kata mbak Desta.

Rabu, 16 Mei 2012

Obat untuk menidurkan segala sakit


Setiap sakit pasti ada obatnya, seperti setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Kalau kata temen liqoku, kaya setiap gembok diproduksi pasti sama kuncinya.

Pas banget dapet bacaan yang dikasihpinjem sama mbak ape, judulnya berteman dengan kematian, catatan gadis lupus. Gadis lupus itu bernama Sinta Ridwan. Tapi sekarang dia udah S2 lho, dia kerja buat mbiayain kuliahnya, sambil tetap terkena lupus itu.

Lupus, itu bukan penyakit kebanyakan makan permen karet lho ya..

Senin, 14 Mei 2012

perempuan, pelacur.-3


“ kuliah dimana?” tanyanya. Aku tau ini satu percobaan meringankan pembicaraan.

“ u en ye” jawabku. Dia manggut-manggut, aku hanya diam. Dia diam pula.

Kan, kubilang itu hanya percobaan meringankan pembicaraan, dia tidak sungguh-sungguh ingin tau aku. Jika sungguh ingin mengenalku, pertanyaan berlanjut, pada seputaran ambil jurusan apa, dan bagaimana kuliahku.

“ aktifis? “ glek! Aku sudah suudzon, kukira dia takkan bertanya aku lagi, ternyata dia justru melanjutkan ke pertanyaan yang lebih dalam.

Aku menggeleng.

“ bukan? Biasanya orang kaya kamu aktifis, aku sering liat kalau kalian lagi bareng-bareng itu, apa, aksi ?“, pertama, yang menakjubkan adalah pada kata aksi, bukan demo. Kedua, identitas ini berarti sudah sangat dikenali ya.

perempuan, pelacur. -2


Perutku seperti dicelupkan sebuah mixer yang tengah berputar. Bagai baskom yang berisi tepung dan telur yang dikocok. Dan aku makin bungkam, tapi seksama mendengarkan ceritanya. Barangkali jika dia menjadi seorang mahasiswa aktivis atau dia seorang guru ngaji, mungkin dia banyak disukai muridnya, sebab cara berceritanya menyenangkan. Takkan lari para muridnya karena kebosanan tertidur mendengar pelajarannya.

“ aku nggak pernah mau punya pekerjaan ini, aku pengin pekerjaan lain, tapi aku sudah kadung jadi pelacur, tapi aku janji, ini bukan jadi pekerjaanku seumur hidup”

Aku tambah bungkam, dada yang nyeri dan perut yang memasuki taraf mual, membuatku hanya bisa diam. Ku pikir ini akan seru jika –entah dengan apa caranya- bisa membuat dia ngaji seperti yang biasanya kulakukan -emang aku ngaji?-. Ini akan menjadi kisah yang seru untuk dituliskan –ampun, pikiranku, jahatnya, pertaubatan seseorang bukan jadi materi kisah saja, mesti ada jalur manfaat lain yang lebih penting, untuk dirinya tentu-.

perempuan, pelacur.


Hueeeekkkkssssss!

Pertama, aku tidak yakin apakah itu penulisan yang tepat untuk suara muntahan dari dalam mulut yang tumpah setelah sekian lama tertahan. Kedua, aku tidak yakin persis apa yang terjadi setelah muntahan itu bagai lahar gunung api menyembur dari mulutku. Aku hanya ingat seorang perempuan muda menolongku, dan orang-orang mengerubungiku, mengelilingiku, dan membopong tubuhku, mereka ribut sekali, aku tidak ingat apakah mereka laki-laki atau perempuan –yang mengangkut tubuhku-.

Ketiga, aku terbangun dengan kepala yang sangat berat, dan bumi bagai kiamat –barangkali kiamat memang lebih dahsyat-. Lamat-lamat pandangan mataku mulai jelas, tentu saja mata kiriku lebih dahulu jelas, tapi aku tak peduli itu. Aku sudah lupa bagaimana cara mata bekerja, apakah mereka akan jelas pandangannya dalam waktu bersamaan atau tidak. Tapi mata kananku membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih sakit.

Minggu, 13 Mei 2012

Bukan Meracau

Kini aku tahu berbahanya seorang aku melahap beberapa buku sendirian. Itu hal yang biasanya aku lakukan terhadap buku yang sangat menarik untukku, kebiasaan yang kamu sindir juga karena ketertarikanku kurang begitu bermanfaat. Sama sekali bukan berarti tidak berkelas, ini soal manfaat. Apa yang kamu lihat untuk keperluan seorang aku, yang kecerdasanya barangkali tidak tega untuk kamu pertentangkan dengan beberapa orang yang kamu temui dan kamu ajari.

Sabtu, 12 Mei 2012

Misteri Pesawat Sukhoi


puing-puing pesawat-sukhoi

Sebelumnya, hendaknya kita memiliki tingkat kecerdasan yang  standarnya telah ditetapkan di kosan 321, tingkat kecerdasan yang tidak bisa diukur dengan tes IQ atau tes kecerdasan jenis apapun.

Baru-baru ini berita baik berita sejenis reportase, atau infotainment sejenis hot shot gitu ramai memberitakan tentang peristiwa jatuhnya pesawat sukhoi di gunung salak. Sebagai mahasiswa dan remaja yang harus mengikuti perkembangan jaman, kami pun mengikuti perkembangan berita ini, seperti halnya kita mengikuti  perkembangan Iko Uwais-Jane Shalimar-Audy.

Selamat Pagi....

ada yang bisa membebat darah yang keluar dari mulut?

Jumat, 11 Mei 2012

Cerita tentang bilangan yang lambangnya seperti bross nya Rahma (sadar, kalau judulnya tidak menjual; lebih karena pemilihan nama orang yang mesti tak cantumkan)

Dua bulan lebih kayaknya untuk menamatkan buku ini. Agak ketinggalan kalau baru sekarang baca buku ini, bagi para pecinta sastra. Seperti ketinggalan baca kebebasan wanita, ckckck.... (ngomong2 bukunya pada dimana yak).

Sempat ragu untuk melanjutkan membaca. Pertama kali denger nama penulis ini saat guru SMA ku menyebut Saman.

Bilangan Fu.

Kenapa seperti bross nya rahma?,

Selamat Pagi, puisi.




11 Mei 2012

Aku tersenyum-senyum kecil menuliskan ini. Betapa kadang-kadang bahagia timbul karena hal kecil saja ya..

Oh iya, selamat pagi, selamat pagi matahari, selamat pagi puisi, selamat pagi rindu, selamat pagi ‘lucu’. :D
nyewa ijo (kura2) mbak lia, buat bilang, slamat pagi


Apa kabar? Kamu yang mungkin saja semalam menahan kesakitan, kamu yang semalam langsung tertidur karena kelelahan,

Selasa, 08 Mei 2012

Selamat Pagi, ceria..

8 Mei 2012

Selamat pagiiiiiii, hari ini ceria sekali, maaf agak terlambat menyapa. Tapi lewat jalan lain, selamat pagi-ku sudah sampai kan?

Berharap operator menyampaikannya dengan lengkap, beserta maknanya, beserta suaranya, beserta rasanya, utuh.

Dan, apa kabarmu hari ini?

Senin, 07 Mei 2012

Selamat Pagi, Bisakah Kita Bertemu Hari Ini?


7 Mei 2012

Taraaaaaaa!!!! assalamualaykuuuuuummmmmmmm..... :)

Selamat pagi..

Aku sudah menyiram tubuhku yang semalaman berkeringat karena menahan sakit. Segar sekali pagi ini, tidak ada teh pagi ini, sebab ini hari senin, dan insyallah aku akan berpuasa. Bagaimana dengan kamu? Apa kabarmu? Baik-baikah kamu disana? Apa saja yang akan kamu kerjakan hari ini? Akan pergi ke tempat mana saja kamu hari ini?
selamat pagi :)

Seluruhnya, seluruh pertanyaan itu sungguh benar-benar bukan tidak memerlukan jawaban, aku betulan ingin tau kabarmu. Tapi tak apa jika kamu tak mau membaginya, bukankah memaksa kadang-kadang merupakan pekerjaan yang buruk.

Minggu, 06 Mei 2012

Selamat Pagi, Alasan.


Selamat Pagi...

6 Mei 2012

Semalaman ditimpa sakit yang begitu hebat, sempat berdarah dan aku khawatir, jika saja aku diberhentikan sebelum menjumpai kembali pagi.
menjumpai embun, semalam hujan

Aku berdoa terus-terusan agar aku bertahan, jika tidak selamanya, maka sampai pagi ini saja.
Supaya aku bisa mengucapkan selamat pagi; kepada kamu.

Selamat Pagi, Teh Daun



5 Mei 2012

Selamat pagi.....

Apa kabar? Oya, bagaimana acaranya kemarin, sorenya aku tak sempat menanyakan agendamu hari kemarin, maafkan aku ya... sebab aku harus mencari alasan berkilah untuk tidak rawat inap. Dengan kaki sisa bersepeda yang sangat nyeri dan tak jadi terobati, aku harus berdiri menunggu taksi. Aku tak bisa naik motor, pundak kananku yang dulu habis jatuh, kembali terantuk saat harus menopang tubuhku yang oleng terpeleset di kamarmandi.

rangkaian pagi.
Aku minta maaf, betul-betul minta maaf, karena tak sempat menanyakan bagaimana acaramu siang itu. Tapi semoga kamu baik-baik. Tapi aku sebenernya betulan ingin tau bagaimana kabarmu, kadang-kadang aku takut menanyakannya, karena takut kamu tak mau membagi kabarmu.

Selamat Pagi,Bersemangatlah



4 Mei 2012

Selamat Pagi
Sungguh ini ucapan yang begitu terlambat, sebab sepagian ini bersepeda. Jadi, mohon kelalaian ini dimaafkan.
Aku hampir tidak percaya melakukannya, satu-satunya sebab yang dapat kutemukan dan masuk akal bagiku adalah, karena terbayang hari ini, bukan hanya selamat pagi yang akan kuucapkan, tapi juga selamat siang. Siang nanti, jika kejadiannya meleset dari dugaanku. Dugaanku, kamu batal datang. Tapi dugaanku pasti salah.
harapan

Ah ya! Jadi aku kembali ingat, bahwa kita tidak bisa menjadi sebab hidup manusia lain, lalu kadang-kadang kusimpulkan sebabnya adalah Allah.. Jadi sebabku diatas, tak lagi masuk akal manusia sehat. (Mungkin kamu hanya lupa bilang, adanya antara dalam permasalahan sebab-akibat, tapi sungguh aku tidak terlalu banyak tau tentang ini).

Selamat Pagi, Kau Kini Ada



3 Mei 2012

Selamat pagi....

Apa rencananya hari ini?

Semoga lancar dan sukses ya, semoga tidak ada kesulitan, ehm sekalipun ada, kesulitan juga paling mampir ke dunia orang yang bisa mengatasinya, iya kan?
Stroberi!
Sesibuk apapun kamu pagi ini, hari ini, hingga malam nanti, selalu jaga kesehatan. Mood yang bahagia membantu itu, setidaknya. Ssst, ini sudah terbukti padaku.
Aku agak terlambat, berdoa pagi ini, sehingga ucapan selamat pagi ini agak datang terlambat. Tapi tenang, kamu takkan kehilangan ruang dalam doaku. Kan sudah kubilang, doamu akan menggaduhkan benakku.

Selamat Pagi, Cinta!


2 Mei 2012

Selamat pagi, Cinta!
Aku bermimpi mengucapkan selamat pagi kepadamu pada suatu tidur yang amat kusyukuri,
selamatpagicinta..

Maka ketika terbangun, setelah kusyukuri kesempatan, mengucapkannya kepadamu adalah hal terpagi untukku,
Selalu kutempatkan ruang doa untukmu
Sebanyak yang aku bisa.

Sabtu, 05 Mei 2012

pelajaran dari 'rumah'


Jangankan,
mira-wiwit-sato-lani-zuyyi-naris-nisa-ela-fera-iva-isti-agil-lupi-nafi-iib-mas anom-mas david-mas guf-mas budi-mbak ayuk-mbak aul-mbak tami-mbak uul-bunda-mbak nuha-mbak eni atau mbak lia-mbak ape-mbak dahlia-ulik-mbak desta-mbak nurma-zuka atau ria-dewi-alya-eka-fitri-tuti yang sudah lama kenal, orang Cuma murid yang pertama ketemu aja pas main ke rumahnya itu bisa aja bikin merinding.

Rabu, 02 Mei 2012

nunggu (bukan judul yang tepat sebenernya)


Ya mung nembe dina iki, saklawase aku dadi dokter, dikon dening pasienku dhewe kapan anggonku nyuntik dhewekke.

“ Dokter, ini betulan saya harus disuntik?”

Aku manthuk tandha yen ukarane pasienku bener. Dhewekke kudu diwenehi sawijining obat lewat suntikan, sing ora mung sepisan, kepara malah kudu rutin, apa maneh esih wektu wiwitan mangkene, kudu ana sedina sepisan anggonku nyuntikake obat. Merga awakke kudu dibiasakke karo obat sing rada ora akeh dipilih mergane mesthi nduweni efek samping.