Minggu, 06 Mei 2012

Selamat Pagi, Teh Daun



5 Mei 2012

Selamat pagi.....

Apa kabar? Oya, bagaimana acaranya kemarin, sorenya aku tak sempat menanyakan agendamu hari kemarin, maafkan aku ya... sebab aku harus mencari alasan berkilah untuk tidak rawat inap. Dengan kaki sisa bersepeda yang sangat nyeri dan tak jadi terobati, aku harus berdiri menunggu taksi. Aku tak bisa naik motor, pundak kananku yang dulu habis jatuh, kembali terantuk saat harus menopang tubuhku yang oleng terpeleset di kamarmandi.

rangkaian pagi.
Aku minta maaf, betul-betul minta maaf, karena tak sempat menanyakan bagaimana acaramu siang itu. Tapi semoga kamu baik-baik. Tapi aku sebenernya betulan ingin tau bagaimana kabarmu, kadang-kadang aku takut menanyakannya, karena takut kamu tak mau membagi kabarmu.


Kamu betul, kita masih memerlukan orang lain. Ah, kamu memang tidak pernah salah. Pagi ini, aku bisa tertawa setelah bangun tidur, langsung. Seperti yang pernah kuceritakan padamu, aku selalu memerlukan melihat orang lain setelah tepat mataku terbuka, supaya mimpi seperti ketemu nyai roro kidul itu tidak menggangguku lagi. oya, sekarang aku sudah bisa tidur. Aku mengkonsumsi beberapa obat tidur.

Aku lagi-lagi terlambat mengucapkan selamat pagi untukmu, sudahkah beres-beres tempat tinggal? Memasak air untuk minum teh pagi? Menggoreng telur dadar untuk sarapan pagi? Ah ya, mandi. Dan kapan kamu akan menyempatkan untuk mencuci? Hihihihi..

Aku menyeduh teh daun. Ini teh baru, kita belum pernah membaginya. Barangkali suatu hari nanti, ketika kehendak Allah membolehkan aku membagi teh baru ini.
Teh ini, aku hampir tak lihat rupanya, karena dalam satu cangkir hijau, seluruhnya berisi daun teh kering dan air. Sengaja kutambahkan gula sedikit, sebagai pelajaran untuk tak terlalu memanis-maniskan keadaan. Rasanya, teh yang pahit akan menyentuh lidah pertama kali, tetapi airnya yang manis kemudian menyentuh seluruh permukaan lidah hingga terasa di tenggorokan. Seperti, kepahitan yang terjadi hari ini, akan disusul rasa manis  hingga akhir waktu. Aamiin.

#np : Inilah cintaku –petra.

Selamat pagiiiiii ya.....sekali lagi, jika bisa kuteriakkan ditelingamu, selamat pagiiiiiiiiiiii sstrobberrriiiiiyy! Dimanapun kamu nanti! J

1 komentar: