Kamis, 17 Mei 2012

Laporan terbaru dari Komnas perlindungan perempuan –cantik- cabang Demangan.

Perlu diketahui khalayak ramai, bahwasanya kosan 321 yang terletak di jalan perkutut 321, kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta tersebut ditempati oleh mahluk-mahluk unik yang cenderung aneh. Akan tetapi kita memiliki perhatian yang tinggi terhadap masalah ke-perempuan-an, terbukti kita mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan komisi perlindungan perempuan, dan kita membikin cabangnya di Demangan komisi perlindungan perempuan –cantik- kata mbak Desta.


Untuk itu kita mesti mahir menggunakan diksi yang seringkali dipilih untuk membicarakan isu-isu perempuan, salah satunya, satu setatemen yang diucapkan oleh salah satu oknum kami, sebut saja namanya dahliyo suipin suande –bukan nama sebenarnya-. Setatemen itu, dilontarkan ketika oknum tersebut bermaksud memberi solusi atas kegalauan yang diderita oleh salah satu rekan kami pula aprina alprastyo –sedang krisis identitas, krisis nama belakang- , agar krisis nama belakangnya tidak lagi menjadi kegalauan,;

“udah mbak ape, poliindri aja, daripada bingung-bingung milih”

Suasana hening, lampu serasa dimatikan, dunia berhenti berputar beberapa detik.

Saksi di TKP atas kejahatan istilah, diantaranya Rulita suandre, Liana Maulana –cari aman deh, bingung-, soni sudesta.

Poliindri mungkin sejenis tindakan poliandri yang istimewa. Barangkali.


0 komentar:

Posting Komentar