Minggu, 19 Juni 2011

sepi






beginilah sepi.....

Minggu, 05 Juni 2011

Pesan dari bukan oranglain

Aku dibawanya keluar dari ruang 4x6 meter yang membuat tubuhnya kelelahan ini, seharian aku juga penat, dipaksanya aku menatap sketsa yang ia buat, menilik apakah ada kesalahan dari yang tangannya buat, atau sekali-kali aku harus berputar beberapa derajat demi apa yang dia mau, menangkap gambar yang langsung diciptakan Tuhan melaluiku kemudian mengirim gambar itu ke otak dan ia mulai menggerakkan tangannya untuk menorehkan garis yang serupa dengan apa yang ada diotaknya.
Aku tau dia bahagia dengan pekerjaan ini, siapa yang paling bekerja keras dalam hal ini, tangan mengaku lelah mengarsir, otak mengaku lelah menyimpan memori gambar, dan aku mengaku lelah bekerja tatap pada berbagai arah, sementara hati lah yang paling lelah, dia harus berbohong untuk tetap membuat tubuh diam terpaku pada tempat ini sekian banyak waktu lamanya sementara dia sudah “mati tidak tau”.
Kali ini dia sudah diluar, aku tersapu udara sejuk, angin mampir ketubuhku sebentar, menyapu dinding putih dan hitamku yang bulat, membuat airku yang sedari tadi kering mulai banjir, tapi tangan perempuan ini langsung membendung air yang keluar dari tubuhku.
Kudiamkan tubuhku beberapa lama, biarkan tubuhku menatapi apapun dalam ruang yang mampu kujamah dengan sinarku, luas kedepan, melebar kesamping dan segalanya alam ini. Melaluiku, kubantu otak yang sudah seharian ini mencari kesenangan sendiri dengan menangkapi gambar-gambar acak, kubantu tangan yang harus mengarsir demi membantu hati sedikit lebih tenang, karena hati yang tenang itu sedang berbohong pada tubuh agar tubuh mau tetap tinggal duduk.
—otak harus terus aktif mencari kesenangan dalam menyimpan gambar-gambar sebab dari situ tangan terbantu untuk terus mengarsir, dengan mengarsir tangan membantu hati untuk lebih tenang, karena setidaknya menggambar membuatnya senang, dengan hati yang lebih tenang dan senang, ia mau membujuk tubuh agar tetap duduk didalam ruangan, betapapun itu, betapa rapi kerja ini kan?---
Setelah seharian saling bekerjasama dengan hati dan otak, aku akhirnya mampu membebaskan diriku memandang apapun, sekenanya, menangkapi apa yang dihamparkan Tuhan diatas bumi ini, tentu saja memandang kearah mana perempuan ini mau.
Perempuan ini kemudian masuk kedalam sebuah mobil yang membawanya tentu membawaku juga memandang lebih banyak, bukan cuma arsiran di dalam ruang sempit.
Sampai akhirnya aku lelah juga.
Udara sepanjang perjalanan tadi penuh debu, asap kendaraan, polusi.
Tapi Tuhan Maha Mengerti, diturunkanNya hujan lebat dipenghujung hari, meskipun itu artinya tubuh perempuan ini akan basah kuyup dan menggigil kedinginan, tapi aku, aku lebih sejuk daripada menikmati asap dan debu.
Kunikmati sore yang lambat itu sambil terus berdoa agar apa yang disebut hujan ini, baru akan mereda pukul sepuluh malam nanti. Namun otak menghardikku saat mendengar doa semacam itu.
; aku prihatin mendengar doamu
= apakah aku salah?
; kau tidak lihat majikan kita yang sudah mulai kedinginan, aku tau kau jauh lebih sejuk dengan ini
Aku diam, tepekur.
♥ dan aku, murung untuk perempuan ini
Hati menimpali pembicaraanku dengan otak
♥ Sejak siang tadi dia sudah gelisah
= aku juga sudah lelah sesiangan tadi
♥ dia perlu bersenang-senang, dia suka hujan….
= sebaiknya kalian bujuk majikan kita ini untuk lebih santai menikmati hujan
; tapi dia sudah kedinginan
= tapi dia suka hujan
; terserah kalian sajalah
♥ coba kubujuk

Tidak berapa lama kemudian, perempuan ini mulai menggerakan kakinya maju mundur, berusaha mengayunkan tangannya menangkapi hujan, temanku si bibir mulai ia gerakkan, manis sekali, perempuan muda itu membuat si bibir menyimpulkan sebuah senyuman.
♥ dia lebih baik sekarang
Perempuan itu kini lebih berani mendekati tepi halte, bermain-main air, kecil-kecil.
♥ dia makin lebih baik sekarang
Aku pun merasa lebih sejuk, dan tidak bekerja terlalu keras, karena sesekali dia membuatku terkatup, aku merasa lebih ringan dengan ini
♥ ruanganku terasa lebih longgar sekarang, sejak tadi dia menitipkan banyak hal dalam ruanganku, sekarang aku dibuatnya lebih basah dan ringan
; aku merasa beberapa laci dalam ruang kerja mulai dikunci, dia memasukan kedalam ruanganku banyak sekali oksigen
= ya, itu akan membantu kepala dan segala yang tinggal didalamnya lebih rileks kan?
♥ ini menyenangkan
= aku tidak percaya semudah ini membuatnya lebih tenang
♥ bukankah itu sudah sering kita lakukan
= ya
Perempuan itu mulai hilang kendali terhadap kenyamanan yang dia mainkan, dia mendekati hujan lebih berani, mencari celah untuk benar-benar terjun menyerahkan diri pada kawanan hujan.
= ayo, terjun saja pada hujan
♥ dia ingin sekali, aku tau.
; tunggu, apa kau diijinkan?
= sehari ini sudah kamu menunggu, terjun saja sebentar.
; jangan gegabah, kamu yakin kamu baik-baik saja jika bergabung dengan hujan?
♥ sungguh, inilah waktu-waktu yang selalu dekat dengan kamu, kamu menyukainya, kamu membuat ruanganku terasa lebih longgar dengan rasa bahagiamu yang meluap saat bergabung dengan hujan
; kamu harus mencari persetujuan, bahwa ini hal yang wajar untuk kamu lakukan
= aku setuju
♥ aku juga, lalu apa masalahnya
= terjun…
♥ terjun
Perempuan itu bersiap terjun, menemui hujan. Semuanya setuju
Tunggu tunggu…..
Perempuan itu membalikan badannya.
■■■■■
; sudah kubilang kan, kamu tidak boleh melakukan ini
♥ lakukan saja, bagaimana pendapatmu mata?
= saudaraku disebrang sana melarangku, dia menatapku dan berbicara menyampaikan apa yang dikatakan saudaramu, hati, disebrang sana,
; perempuan ini tidak boleh terjun dalam hujan
♥ apa yang dikatakan saudaraku?

■■■■
Pembicaraab antara mata yang satu dengan mata yang lain didalam tubuh orang lain
= kamu lihat aku, saudaraku, perempuan itu tidak boleh turun, temanku hati yang mengatakannya, majikanku telah berdiskusi denganku, hati dan otak, bahwa perempuan itu tidak boleh turun
= kamu lihat juga bukan, majikanku menyukai hujan, lihat sinarnya yang dia pancarkan melalui tubuhku, dia menyukai hujan tandanya
= dengarkan aku saudaraku, majikanmu itu akan jatuh sakit dan itu tidak boleh terjadi.
■■■■■
♥ apa yang dikatakan saudaramu disana?
= aku tidak dapat melawannya, majikan kita akan sakit jika memaksa bergabung dengan hujan
♥ biar aku yang bicara dengan saudaraku disana.
■■■■■
Pembicaraan hati dengan hati
♥ dia menyukai hujan, kenapa kamu melarang?
♥ karena dia akan sakit jika memaksa hujan-hujanan
♥ ya Tuhan, Cuma sebentar
♥ itu tetap akan membuat dia sakit, bibirnya saja sudah biru, mukanya pucat
♥ maka biarkan dia mendapatkan yang di sukainya
♥ dengarkan temanmu otak, dia bekerja memikirkan selanjutnya apa yang terjadi jika perempuan itu tetap hujan-hujanan
♥ lagipula Cuma sakit
♥ aku, teman-temanku dan majikanku mengkhawatirkan perempuan itu jika dia sampai sakit.
♥ kenapa?
♥ kami, aku, teman-temanku dan majikanku menyayanginya.
■■■■■
= bagaimana hati, apa saudaramu bilang?
♥ aku sudah bilang pada majikan kita apa yang kubicarakan dengan saudaraku hati disebrang sana, mereka menyanyanginya
= itu pula yang disampaikan saudaraku mata tadi
♥ perempuan ini kesal, ruanganku berantakan lagi.
= saudaramu, saudaraku dan teman-temannya disebrang sana pun menyanyangi wanita ini, bagaimana bisa kita tidak melakukan hal yang sama? dialah majikan kita..
♥ kita bujuk dia….


Terminalperahukertas,desember2010