Selasa, 27 Maret 2012

gangguan terbaik

aku diam.
sesekali menoleh ke sekitar berharap menemukan suatu kebiasaan.
aku tak lagi diam berusaha mendengarkan lagu dan membaca buku.
tapi masih kutengoki sekitar yang nyaris sepi seharian ini,
jam segini,

beginilah pola gangguannya
harusnya ibu biasa menanyakan sudah makan, bagaimana skripsi, bagaimana ngajar, sudah ketemu mbak, menanyakan bagaimana kabar anak orang lain 
atau ada yang tiba-tiba mengirimkan kutipan buku atau syair lagu
atau ada yang tiba-tiba minta dianterin pergi di hari minggu
atau ada yang tiba-tiba bertanya sedang dimana, untuk sebuah keperluan
atau anak-anak SD yang baru saja pulang sekolah, membuka hapenya, dan mulai menggangguku dengan pertanyaan seputar pelajarannya hari itu.
atau manager bimbel yang mengkonfirmasi proposal sukses UAN
atau nomer tanpa nama yang memberitahu kajian jam sekian di suatu tempat
atau beberapa kenalan jauh yang sangat tiba-tiba bisa saja minta ketemuan, membaca manuskrip atau sekedar bertukar pikiran.
atau undangan untuk merapat berbicara-bicara dalam waktu yang lama


dan aku baru sadar kalau aku tak punya handphone. sesungguhnya itu gangguan-gangguan terbaik yang pernah ada dalam hidup, tapi tak seorang pun kini menggangguku, dan tak seorangpun dapat kuganggu secara tak kasat mata. Aku baru ingat aku melempar benda itu kemarin

2 komentar: