Kamis, 15 Maret 2012

menyelesaikan diri sendiri

Pernahkah kamu merasa darahmu seperti berhenti mengalir padahal dia ada dalam tubuhmu?


Detak jantungmu seakan berdegup tetapi lemah? Atau sekedar sesak nafas karena jatah udara yang mesti kau hirup habis?

Darah, degup, dan udara, ada tapi seperti tidak bernyawa.


Barangkali beginilah rasanya kamu memiliki pensil tapi kamu tidak bisa menulis, kamu memiliki jutaan kejora dalam kepalamu tapi tak satupun bersinar, kamu mempunyai ratusan ide tapi kamu sama sekali tidak punya jalan untuk membiarkan mereka bermain diluar kepalamu.

Kamu merasa perlu memberitahu seseorang sebuah jalan yang mudah, kamu merasa sedang sangat harus berbicara empat mata dengannya, kamu merasa dia harus segera bangun dan berjalan lagi, tapi kamu tidak dapat menyampaikan apapun pada seseorang yang kau tatap dan menetapmu dari dalam cermin. Kamu terlalu tidak mampu untuk mengerasinya.

Tapi kamu malah menangis sendiri sampai pagi, sementara seseorang dalam cermin itu juga ikut menangis

Kamu mengasihani matanya yang sayu, sekaligus kamu muak meihat bulu-bulu matanya yang basah. Kamu merasa harus menghiburnya yang berwajah pucat disaat kamu benci melihat dia terduduk saja sepanjang hari.

Kamu sedang tidak bisa menyelesaikan orang lain dalam cermin yang kau tatap saat menyisir rambut, kamu sedang tidak bisa menyelesaikan dirimu sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar