Sabtu, 03 Maret 2012

its not a big big thing if you leave me!

I am a big big girl

In a big big world

Its not a big big thing if you leave me


Sambil mengemasi buku-buku, dia tersenyum atas kemenangannya sore ini. Dia merasa sudah terlalu bukan kanak-kanak untuk dipermainkan seperti ini.

Dia bukan kanak-kanak yang menangis ketika mendapati ibu yang biasa ada dirumah dan menyambutnya mencopot sepatunya, siang itu sedang ada arisan, dan dia tidak tau, dia hanya tau ibu tidak rumah.

Hey, bu. Ini bukan lagi tentang gadis-gadis kecil yang labil.

Dia mondar-mandir dalam rumahnya yang sepi, untuk membereskan beberapa perabot yang bahkan sudah kelihatan rapi. Dia menyiapkan air panas untuk mandi juga.
Dia melihat mahluk yang sedari sore tadi menguntitnya, berusaha meyakinkan dia dengan banyak hal. Hari itu mahluk kecil itu berpakian rapi.

“tumben, kamu rapi. Biasanya kamu datang seperti seolah-olah seorang dokter yang akan mengobati pasienya, tapi kamu dokter mal praktek ternyata, alih-alih sembuh, yang ada aku sekarat kau suntik dengan ramuan ajaibmu itu”
“aku tidak mungkin sejahat itu”
Perempuan muda itu masih tak peduli terhadap mahluk kecil yang bersolek rapi. Dia mulai menyiapkan beberapa sayuran untuk dimasak. Dan mahluk kecil itu setia menguntit kemanapun.
“kamu yakin, kita tidak akan nonton film malam ini” mahluk kecil menjulurkan kepalanya kedepan muka perempuan itu.
“maaf, aku harus mengerjakan beberapa tulisan malam ini” jawab peempuan itu setengah dingin.
“tapi kamu sendirian kan?”

“teman-temanku datang setengah jam lagi, kami akan menghabiskan malam bersama-sama”

“kamu pasti tidak benar-benar mengatakan kalau kamu menyukai ini kan?”

“aku menyukainya.Bermasalahkah buat kamu mahluk kecil?”

“tidak, aku akan ikut pestamu malam ini”

“jangan pikir bisa mempengaruhiku malam ini, dan sampai malam kapanpun!”

“kau selalu berprasangka buruk padaku’

“karena kamu memang buruk”

“kapan aku memperlakukanmu buruk, aku datang untuk membantumu menyatakan kejujuran”

“hey, jangan pura-pura lupa waktu kamu mendorongku jatuh kekamar mandi, waktu kamu menyuntikan cairan ajaibmu yang membuatku semalaman demam, jangan bilang bukan kamu yang menaruh racun dalam kopiku sehingga, aku harus mengkonsumsi obat tidur untuk dapat tidur”

“aku tidak mendorongmu, kamu hanya hilang keseimbangan waktu itu. Juga cairan ajaibku itu, reaksinya bukan demam harusnya, itu tubuhmu yang tidak fit saja, dan soal kopi itu, kamu sendiri yang membikin kopinya”

“iya tapi kamu yang menaruh racunya!!!!”

“kamu tidak pernah mau jujur dengan diri sendiri”

“aku tau segalanya tentangku, aku tau diriku, perlu jujur apa lagi. aku mohon jangan ganggu aku lagi”

“apakah aku pernah menganggumu?”

“kamu pikir, dua jam didepan fesbuk dan twitter itu bukan karena gangguanmu?, kamu pikir menghabiskan pulsa untuk berkirim pesan meracau bukan kamu yang bikin, kamu pikir playlist dikomputerku itu bukan kamu yang buat, jangan mengelak, kamu selalu medesakku untuk melakukan hal-hal konyol yang tidak penting, akhirnya aku hanya akan kesal oleh semua perbuatan yang dimulai olehmu!”

“padahal aku hanya berniat menemanimu, saat kamu sendirian...”

“kamu salah menilai, aku nggak pernah sendirian..... mohon ya, sekarang, sepuluh menit lagi teman-temanku datang, aku ingin bersenang-senang dengan mereka, jangan ganggu aku, jangan ganggu siapapun dari kami malam ini, agar semuanya berjalan dengan baik...”

“baiklah.....”

Mahluk kecil dengan pakaian indah itu menyerah dan mulai keluar rumah lewat pintu belakang ketika pintu ruang tamu terbuka dan beberapa orang muncul dari sana.

Malam itu ramai, ramai sekali bahkan. Mereka berbincang hingga mereka capek, menjelang pukul dua mereka akhirnya pergi pada beberapa kamar dan tertidur.

Kecuali perempuan muda yang membereskan rumahnya lagi, sendirian.
Menyerah karena lelah, perempuan itu merebahkan diri di sofa, ia seperti perlu mengambil aspirin karena kepalanya pusing, susah payah dia berusaha bangun sebelum akhirnya,

“aspirin?” tawaran dari mahluk kecil yang diusir tadi sore.

Mahluk kecil itu tersenyum, dan menyodorkan handphone pada perempuan itu, karena dia tau perempuan itu memerlukan handphonenya.

Sehabis menengguk aspirin, perempuan itu memikirkan kata-kata apa yang harus dikirimkannya malam ini, sementara mahluk kecil bernama rindu itu terlelap disisinya, disofa.



But I do do feel

But I do do will

miss you much




*sms ibu, bu kangen...

0 komentar:

Posting Komentar