Minggu, 15 Januari 2012

keinget Ibu

#masih muter malaikat juga tahu


Tuntas juga akhirnya manusia setengah salmon, semua orang juga tau, eh atau ada yang nggak tau kalu itu bukunya raditya dika.

Bukan promosi si, yang paling bagus adalah Kasih Ibu Sepanjang Belanda dimana terdapat kalimat –kalimat berikut ini :

....jarak gue dan nyokap gue adalah satu kali pencetan telfon. Tapi jarak Perek dan Ibunya sudah sangat jauh, mereka beda alam.

Memang sering begitu, kita mengacuhkan sms dari orang tua karena kita sibuk, begitu dengan entengnya kita bilang kangen Ibu, telfon lah..iya kalau masih bisa ditelfon, kalau nggak. Begitu tuntas cerita ini yang dilakukan adalah telpon Ibu.

Ini penutupnya di episode Kasih Ibu Sepanjang Belanda:


Gue nggak mau suatu malem setelah Nyokap pergi, gue melihat handphone dan berpikir seandainya gue bisa denger suara Nyokap. Sekarang saat ini juga, setiap waktu yang gue bisa habiskan dengan mendengar Nyokap berkali-kali nelpon dan nanya ‘Kamu lagi apa?’.


Sesungguhnya terlalu perhatiannya orang tua kita adalah gangguan terbaik yang pernah kita terima.

Sukses nangis. Baru ada buku genre komedi yang bikin galau, mellow, dan nangis gini.

Tapi betul, dengan iringan lagu malaikat juga tahu, dan taklimat murabbi untuk birrul walidain pekan ini, dan bacaan dari raditya dika ini menjadi satu formula dahsyat yang mampu merontokkan kependirianku untuk nggak kangen rumah, nggak kangen Ibu. Aslinya si kangen banget, tapi ditahan-tahan. Tapi sekarang nggak tertahankan.

Pada hari ibu kemarin, 22 Desember yaitu hari ulang tahun temenku SMA, he. Mendekati atau setelahnya, banyak tayangan televisi yang nayangin tentang profil-profil Ibu. Buatku yang menarik adalah salah satu tayangan yang tentang ibu-ibu muda yang berubah orientasinya setelah punya anak, dan berkata mantap, yes, I am a mother.

Mereka yang punya kesibukan banyak yang ini, yang itu, yang rapat disana, yang meeting disini, yang berambisi ini, yang harus bisa liburan ke sini taun ini, target tahun depan, pergi kemana, kemana, sore-sore ngongkrong bareng seusianya. Lalu hamil, mungkin belum berasa banget ya pas hamil. Tapi setelah mereka ngeden dan melahirkan seorang bayi dari rahimnya sendiri, hidupnya berasa udah gak pengin apa-apa. Cuma untuk tiap hari bisa melihat perkembangan bayinya dari oek kecil ke oek panjang, dari setengah merem doang sampe bisa merespon cahaya, dari hanya klamut-klamut sampai bisa senyum dikit2. Itu cukup buat mereka, untuk tiap hari bersama mereka, dan kehilangan semua waktu dan pekerjaan lainnya.

Dan mereka berkata, rata-rata begini, setelah jadi Ibu, aku sayang banget sama Ibu aku.

Aku, calon Ibu. Dan kepinginan semua perempuan juga kayak gitu, tapi nggak harus jadi Ibu dulu baru kita bisa sadar betapa mengagumkannya Ibu, betapa kerennya Ibu, dan betapa nggak pernah putusnya kasih Ibu.

Kalau lagi sakit, baru ‘‘Bu.....”

Kalau lagi nangis, baru “Bu....”

Kalau lagi down, baru “Bu...”

Tapi suka lupa kalau lagi pergi kemana-mana dan seneng-seneng.

Selesai baca ini, ayoooo, hubungi Ibu......

0 komentar:

Posting Komentar