Minggu, 20 Juni 2010

satu halaman untuknya

satu halaman untuknya,
untuk salah satu orang yang tinggal dineverland


kenapa satu paragraf saja sudah cukup dalam dari pada satu halaman

itulah kerana dia bikin dengan seluruh pengetahuanya tentang diri hatinya sendiri"katanya

ah, sampai kapan kau mau ngerti kalau menulis itu tinggal menulis, bukanya hal pertama yang dilakukan dalam menulis adalah menulis, dan bukan berkenalan dengan hati.

ah, sampai kapan kau juga mau ngerti kalau kemauan hati kamu berpengaruh besar terhadap tulisanmu?"katanya, menantangku jelas.

tapi ah juga, sampai kapan kau memojokanku, bahwa tulisanku selalu buruk dan tidak benar

kali ini aku juga ah!, kapan kau mau berhenti untuk kecil diri kecil hati? kau selalu curiga padaku bahwa kau selalu buruk dalam melakukan sesuatu" kali ini dia mengatakanya seperti membelaku

itu karena kamu temanku, kamu menghargaiku, sebagai teman, tapi coba yang membaca orang dibawah pohon pohon hotspot, atau orang-orang berkacamata, yang selalu tidak pernah tidur siang

kau terlalu memikirkan respon oranglain" ucapnya acuh,

bukanya kita menulis untuk dibaca oranglain?

kalau kamu terus berpikir apa respon oranglain, sampai aku jadi neneknenek bongkok juga kamu nggak akan pernah nulis" bilangya, padahal dia kalau sudah tua harusnya jadi kakek kakek


tulis saja tentangku, tantang apa yang kamu tahu tentangku, tulis saja!!
satu halaman saja, pakai hatimu, pakai hatimu yang mengenalku, tulis saja!!!
besok kulihat...seberapa besar jarimu mau mengajak hatimu menulis...
ya?
aku pulang dulu, langit sudah oren, sebentar lagi gerbang awan itu tertutup dan aku akan jadi dewasa disini,,
itu jadi hal yang buruk
oh ya, sempatkan mengunjungiku, bintang kedua belok kanan dan lurus hingga fajar (bintang pagi)

1 komentar:

  1. tolong, aku bisa cepat cepat jangan dibunuh pelan pelan lah, ngilu euy!!!!!

    BalasHapus