Kamis, 17 Juni 2010

fairytales

You know how when you were a little kid and you believed in fairy tales, that fantasy of what your life would be, white dress, prince charming who would carry you away to a castle on a hill. You would lie in bed at night and close your eyes and you had complete and utter faith.
the Tooth Fairy, Prince Charming, they were so close you could taste them, but eventually you grow up, one day you open your eyes and the fairy tale disappears.
Most people turn to the things and people they can trust. But the thing is it’s hard to let go of that fairy tale entirely cause almost everyone has that smallest bit of hope, of faith, that one day they will open their eyes and it will come true.”

Tolong……………..ternyata selain cerita roman roman picisan yang ternyata memang membuat saya gila, ah bodohnya, atau cerita cerita dengan nada pendidikan, ada juga fairy tales, gila!!!!!ampuh beuhhh,
Yang membuat jadi suka dengan fairy tales adalah sehari sebelum akhirnya ketemu Kugy, tokohnya dewi dee lestari yang punya cita-cita nulis dongeng, waktu itu lagi membukabuka kembali lembaran naskah drama englishku semasa esema, dan satu,,,sleeping beauty, membuat saya didaulat sebagai penulis naskah terbaik, sutradara terbaik, aktris paling jago improvisasi dan pengalaman bersitatap lama-lama dengan musuh bebuyutan yang jadi lawan main di drama ini, ya ALLAh, saya sudah tobat,,gak akan lagi.
Itu baru preambule, sebenarnya adalah, cerita tentang betapa indahnya dunia dongeng itu, dan itu bikin kita jadi bahagia, tapi orang dewasa gak akan pernah mau membaca dongeng lagi, munafik kah atau memang mereka sudah menganggap bukan jatah mereka lagi mbaca dongeng, berarti aku tidak dewasa, nggak apa-apalah asal aku bisa hidup dengan dunia yang percaya dongeng, bukan percaya bahwa cerita itu pernah ada, percaya dengan kekuatan “membikin sakaw” nya, hoho, bukan, lebih simple lagi, percaya pada kekuatannya merangsang dopamine di otak, Ya Allah….
saya harus gimana ya mendingnya....

0 komentar:

Posting Komentar