Rabu, 23 Juni 2010

laboratorium lampu merah

satu lagi, hal yang paling kunantikan saat berkendara santai adalah lampu merah, seperti halnya andrea hirata yang merasa mempunyai kemmapuan analisa orang orang sekitarnya sehingga aku bisa tergila gila ketika mengerti arai, ketika MVRJ manooj, ninochka, penggambaran tentang the yankees, perayaan farewell party nya orang orang china, yahudi, jerman, dan sifat tiap orang, seperti dayang kaw, tuk bayan tula, mahar, a ling, sampai ketua karmun, dia juga suka detail tentang bagaimana orang melayu itu dinamai, dan aku suka,,,

aku suka.

dilampu merah aku biasa melihat, seorang ayah dan seorang ibu, berboncengan, suami istri, aku merasa caraku melihat begini pulalah jika mereka melihat bapakibuku boncengan pergi, bukan bukan kepingin, sensasinya susah dijelaskan.

aku melihat sepasang mudamudi, mesra, dan seakan memang besok mereka menikah.

aku melihat perempuan dalam mobil, yang cemas karena lampu merahnya mendadak terlalu lama,

aku melihat pengamen...

tapi disana aku tidak melihat diriku.
segumpal kesombongan yang dibalut oleh kepurapuraan, aku lenyap disana,aku melihat aku yang sebenarnya adalah terbang dan menari nari diatas lampu merah

0 komentar:

Posting Komentar