Kamis, 17 Juni 2010

puisi -hasil minta-

itulah cinta
tak mengenal nafas dan nama
Ia jujur karena bukan lidah yang berbicara
melainkan hati dan mata
sayang ia mengalami reduksi makna
sehingga menjadi stigma hubungan pria dan wanita
padahal semestinya cinta itu
tak mengisyaratkan gender dan warna
Ia suci dan menggelora
dalam konteks itu
aku tak ragu mengatakan
aku mencintaimu
terimakasih telah membuatku merasa
ada
dan amat bahagia....



sippp!!!akhirnya lisensi untuk menuliskan puisi ini didapat juga dari tadi pagi, dengan lapang dada.

dimaknai deh ya!!!

2 komentar:

  1. aku tak pedulia aku jatuh cinta atau tidak, yang aku tau hatiku selalu terisi nama-namamu...

    BalasHapus