Rabu, 30 Juni 2010

bertahan disana

Dinda apa kabar kau disana

Angin sudah keburu porak poranda malam ini, aku yakin aku baik baik saja dengan doamu, rindumu, dan kepercayaan pada Tuhan kita yang sama, ALLAH, mungkin kau tau dimana aku, mungkin juga tidak, mungkin aku tau dimana kau, mungkin juga tidak, tapi aku tau aku punya rindu, dan aku tau kau juga punya rindu, nun disana, entah disebrang laut yang mana, kau pasti sisakan spasi panjang dalam doamu, seperti yang kulakukan untukmu yang entah ada dibelahan bumi mana, aku baik-baik saja, meski tak kentara, tapi aku sedang tidak mengharapkan penantian panjang, aku sudah menitipkan hal ini semua pada TUHAN, TUHAN kita pasti sama kan? ALLAH, pemilik cinta tertinggi

lelahkah menunggu berkelana
Lelahkah kau disana

Tidak, kujaminkan itu untukku, untuk hari-hariku, Tuhan kita yang sama itu, Allah , pemlikku dan pemilikmu itu senantiasa memberi hati yang teguh untukku.
Pagi sudah menyapa, tapi mentari tidak ingin ikut, mendung, dibelahan bumi yang kupijak.
Aku sudah menyelesaikan satu artikel semalaman, untuk kukirim pagi ini. Kumasukan dalam amplop dan menyimpanya dimeja belajarku, dekat jendela yang tirainya semalam dikebatkebitkan angin, angin yang kuceritakan porakporanda itu, dan komputerku, kumatikan pagi ini, dia lelah, apalagi monitornya, dia selalu lebih sendu dari pada mataku jika sudah hampir selesai artikelku.
Pagi ini aku akan pergi kuliah, kebetulan jamku penuh untuk kuliah hari ini, disela jam kuliah nanti, akan kusempatkan sholat dhuha, tentu sholat dhuhur dan sholat ashar juga, sedikit membaca alquran, dan pergi keperpustakaan, aku memang tidak pernah nyaman di ruangan kotak berisi begitu banyak buku itu, tapi aku bahagia, menurut ku definisi yang susah untuk menceritakan bagaimana definisi bahagia itu ketika ia didapatkan ditempat yang sama sekali tidak nyaman.

-Mungkin itu karena nafasmu diburu.
Aku berjalan cepat, cepat sekali, karena dari parkir motor yang ada, kelas yang kugunakan untuk kuliah sekarang jauh sekali, bisa dikatakan diujung lorong, institusi penuh anak laki-laki, tapi aku tak masalah, toh, aku tak begitu suka bergaul dengan perempuan, apalagi berpacaran, menyapanya pun aku harus mengumpulkan segala minatku dalam setahun. Mereka bilang ini dingin, ah, tapi tidak, sekumpulan orang yang suka main dimasjid itu, takmir masjid itu, atau orang-orang yang suka pakai jaket dan celana agak tinggi itu, mereka juga tidak bergaul dengan perempuan secara berlebihan, menyapa pun dengan doa, pun tak pernah dengan mendongakan kepala. Aku juga, kurang lebih seperti itu, tapi tidak, aku bukan orang yang suka ’nongkrong’ dimasjid, ya hanya sekali sepuluh kali, tapi aku lebih suka dikata ’nongkrong’ didepan laboratorium sosial, ”LANGIT”. Aku bekerja disana, sebagai relawan dengan gaji yang hanya cukup untuk untuk makan, memang, ayahku masih tidak mau memberhentikan kirimanya, tapi memang juga tidak aku pakai.
Aku selalu berjalan cepat, karena aku seperti diburu sesuatu, ditunggu disana, diujung lorong institusi penuh anak laki-laki.


Sayang aku kan segera pulang
tunggu aku dengan senyummu itu
Tunggu aku dengan senyummu itu

” Ari, pekan ini pulang ya? ”
” ya . Ari sedang kuliah ”
Klik.
Ibu meminta aku pulang, akupun sudah menginginkan hari itu, dimana aku bertemu dengan mereka lagi, motivators hidupku, pemantik jentik-jentik bahagia, dan penyulut bara rindu.
Sudah lama aku pergi, setahunan ini, ibu, ari pulang. Ayah, ari kecilmu pulang.


-Aku seperti melihat perempuan tersenyum. Ibuku. aku sudah lama tak mengobrol denganya. Aku harus pulang cepat hari ini, aku sudah seperti anak dari mesin dan kertas, aku selalu mengobrol dengan keduanya, tapi tidak dengan ibuku. Ya, akan kubawakan, sedikit ’egg roll’ untuk memulai kemanjaanku sore ini dengan ibu.
Aku tersenyum, sedikit.

Bila waktu itu telah tiba
Coba kenakanlah mahkota itu
Coba kenakanlah mahkota itu

Aku tau waktu itu akan datang, tapi aku tidak menunggu, biarlah dia dikemudikan takdir untuk datang padaku.

-Perjalanan pulang ini, mengubah niatku untuk mampir ke toko kue kesukaan Ibu, aku justru langsung pulang, menemui Ibu yang sudah mulai asyik dengan bonsai nya.
” Apa Ibu mau jalan-jalan? ”
Ibu hanya menatapku lekat, jauh kedalam. Dan tersenyum.

Aku justru semakin bergetar sendiri, apakah karena aku akan pulang pekan ini, atau hanya karena cuaca terlalu dingin dan terlalu kusibukkan diriku dengan banyak agenda, aku lupa makan, tidak juga, barusan masuk kemulutku sepotong kue tart hasil dari pengulangan tahun yang dirayakan dengan gegap gempita, di aula fakultas, berlebihan memang, seorang mahasiswi hedonis yang tiba-tiba menjadi sosialis drastis hanya karena usianya sudah 21 tahun dan tepat disaat ulangtahun kampus ini. Apanya yang istimewa. Aku selalu kesulitan menganggap hal-hal itu menjadi istimewa, terakhir kalinya aku tahu hal yang istimewa adalah, dongeng sleeping beauty yang akhirnya bangun oleh pangeran philips, aku selalu mengarang cerita lanjutan dari cerita putri ketiduran itu, bahwa ia bangun bukan karena dicium oleh pangeran, tapi pangeran itu memberinya mahkota dan dipakaikanya mahkota itu dikepala sang putri, mahkota itu sederhana, mahkota coklat yang terbuat dari dedaunan mangga kering, sampah menumpuk didepan rumahku, hal yang istimewa justru karena jika ada banyak putri ketiduran yang perlu dibangunkan, sampah didepan rumahku itu akan lebih bermanfaat. Dan itu tidak lagi istimewa bagiku.

-’Coba Pia pakai ini, dia pasti cantik’ ibu mengerling padaku, kira-kira begitulah batin ibu, Pia, Pia, Pia, entah darimana Ibu dapat kata Pia, yang jelas dulu dia ingin sekali putrinya diberi nama Pia, tapi ayah tidak setuju, begitu adikku lahir, semua keluarga sudah nitip nama untuknya, hingga Pia tak kebagian tempat dirangkaian panjang nama adikku, tapi masih setia dengan Pia nya, beliau masih berharap punya anak dan diberi nama Pia,
” Aku berniat mengajak ibu makan di toko kue kesukaan Ibu, biasanya begitu ”
” ya, toko itu memang yang terbaik sejak kamu kecil, Kev, tapi ibu sedang ingin pergi ke toko baju....a...coba liat mahkota itu...”
Ibu menarik lengan bajuku, tak sabar masuk ke butik baju pengantin.
” Kev....!”
Belum selesai mengamati mahkota pengantin itu, Ibu sudah terbelalak lagi dengan toko yang menjual banyak jilbab.
” Ini, mahkota sebenarnya Keva!!!!!”


Masih banyak yang harus kucari
tuk bahagiakan hidupmu nanti

- Aku lelah dengan permintaan ibu, tentang pernikahan, Ibu, aku baru semester 6, aku belum bekerja.
Dulu, ayah juga tidak memberiku makan daun daun mangga kering didepan umah kan? Ayah hingga kini pun masih mengirimi aku uang, aku tidak murni hidup oleh uangku sendiri, apa jadinya dengan pernikahan yang seperti itu, tidak, Ibu, aku mohon maaf, aku belum siap memberikan mahkota hanya untuk membuat daun mangga tiba-tiba layak menjadi makanan, dengan dalih cinta dan pengorbanan.
Aku dibiarkannya tumbuh dalam pelajaran. Meski ayah juga memberki pelajaran, tentang bertahan hidup meski berpisah darinya, seperti ibu berpisah dari ayahku.
Dan aku tidak mau menikah dulu, sebelum aku mampu berdiri sendiri, katakanlah mungkin, ini bisa dijalani bersamaan, tapi tidak, tidak seperti itu yang ingin aku sampaikan lewat mahkota yang akan aku berikan nanti.

Aku pikir hidup itu hanya akan makan cinta, aku begitu yakin dengan cinta, termasuk cinta pada Tuhanku, ALLAH SWT, rabb yang selalu punya kejutan-kejutan hebat dalam rencana untuk hambaNya,
Tapi sekali lagi, aku tidak menganggap itu istimewa, itu hanya pemikiran anak kecil yang belum tau betapa susahnya mencari uang halal untuk makan sehari saja.

Bisa bertahankah kau disana
Bisa bertahankah sayang
coba bertahanlah kau disana
coba bertahanlah sayang


hari menaiki tangga malam, aku lelah, sesungguh sungguhnya lelah, esok aku pulang, datang kekota itu dengan bara rindu, aku bertahan

-malam mendalam, aku hanya berpikir untuk membuatnya lebih lama menunggu, ia pasti kelelahan, tapi dia dimana?,

masih menunggu

-ah, ya, jangan tunggu aku, aku akan lama datang

masih

poiuytrewq

Aku juga barangkali baru belajar menuliskan puisi

Bukan tentang definisi keadaan
Tapi tentang definisi cinta
Ini memang perkara cinta
Yaitu
Ketika kamu mengacuhkan sebagian waktu besarmu dengan kawanmu, kemudian sadar bahwa sebentar lagi dia pergi,kemudian hatimu mencelos luar biasa, tanpa disadari, tanpa ekpresi tanpa diungkapkan, itu mungkin cinta, ukhuwah yang rasa menyanyanginya kuat.

Ketika kamu marah pada sebagian waktumu yang terbuang, begitupula waktunya, maka jika kau marah dan mengingatkan, itu juga mungkin sama dengan cinta.
(komentar diri dari proses menulis, ras apa sih? Bukanya lebih keren dan bermanfaat mbahas tariff dasar listrik, atau dan aspirasi?)

jelasin

terkait postingan sebelumnya...
maksudnya...tekanan yang mempunyai rumus canggih itu, musnah oleh gambar itu, hanya dan hanya jika

Rabu, 23 Juni 2010

mereka bukan hakim kita kan?

simak lagunya ndiji dulu


Dosakah aku mencintaimu
Mendampingimu inginkanmu

Aku menjadi diri sendiri
Tak peduli apa kata dunia
Ku nanti hari ketika
Cinta datang cinta menang

Jadi sayangku bertahanlah
Bila terkadang mulutnya kejam

Peluklah aku jangan menyerah
Mereka bukan hakim kita

Bintang yang mempertemukan kita
Cinta yang mempertahankan kita
Ooh…tuhan dengarkan doa
Dari cinta yang terlarang

Rasa yang mempersatukan kita
Cinta yang mempertahan kita
Ooh…tuhan dengarkan doa
Dari cinta yang terlarang

Cinta dan rasa bersatu di doa

Berharap cinta kita yang kan menang



mereka bukan hakim kita kan????
mereka bukan hakimku dan tulisanku kan?
mereka bukan hakimku atas kamarku kan?
mereka bukan hakim untuk dunia karanganku?
mereka bukan hakim untuk menghapus sedikit, catat:sedikit kebahagiaan ku kan?

jklmn

detik terakhir lyla




Usap air matamu
Dekap erat tubuhku
Tatap aku sepuas hatimu

Nikmati detik demi detik
yang mungkin kita tak bisa rasakan lagi
Hirup aroma tubuhku
yang mungkin tak bisa lagi tenangkan gundahmu
Gundahmu...

Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
Nyanyikan lagu indah
Tuk melepasku pergi dan tak kembali

Nikmati detik demi detik
yang mungkin kita tak bisa rasakan lagi
Hirup aroma tubuhku
yang mungkin tak bisa lagi tenangkan gundahmu
Gundahmu...

Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
Nyanyikan lagu indah
Tuk melepasku pergi dan tak kembali

Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
Nyanyikan lagu indah
Tuk melepasku pergi ...
Ku pergi...
Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
(Mungkinkah aku kembali)
Nyanyikan lagu indah
Tuk melepasku pergi dan tak kembali

erat


genggam tanganku saat tubuhku terasa linu kupeluk erat tubuhmu saat dingin menyerangmu kita lawan bersama, dingin dan pans dunia, saat kaki tlah lemah kita saling menopang, hingga nanti disuatu pagi, salah satu dari kita mati, sampai jumpa dikehidupan yang lain..

laboratorium lampu merah

satu lagi, hal yang paling kunantikan saat berkendara santai adalah lampu merah, seperti halnya andrea hirata yang merasa mempunyai kemmapuan analisa orang orang sekitarnya sehingga aku bisa tergila gila ketika mengerti arai, ketika MVRJ manooj, ninochka, penggambaran tentang the yankees, perayaan farewell party nya orang orang china, yahudi, jerman, dan sifat tiap orang, seperti dayang kaw, tuk bayan tula, mahar, a ling, sampai ketua karmun, dia juga suka detail tentang bagaimana orang melayu itu dinamai, dan aku suka,,,

aku suka.

dilampu merah aku biasa melihat, seorang ayah dan seorang ibu, berboncengan, suami istri, aku merasa caraku melihat begini pulalah jika mereka melihat bapakibuku boncengan pergi, bukan bukan kepingin, sensasinya susah dijelaskan.

aku melihat sepasang mudamudi, mesra, dan seakan memang besok mereka menikah.

aku melihat perempuan dalam mobil, yang cemas karena lampu merahnya mendadak terlalu lama,

aku melihat pengamen...

tapi disana aku tidak melihat diriku.
segumpal kesombongan yang dibalut oleh kepurapuraan, aku lenyap disana,aku melihat aku yang sebenarnya adalah terbang dan menari nari diatas lampu merah

menolong bintang jatuh

konyol,
sebenarnya maunya apa?
sudah jatuh, dimintai tolong pula untuk mengabulkan doa, atau untuk menyampaikan doa....

sudah jatuh, apa yang diharapkan, yang jatuh itu ditolong.....

Selasa, 22 Juni 2010

:)

finally, malam setelah saya menjejakkan kaki keluar dan melihat seorang lakilaki di angpon yang enggan beranjak dari makannya gara gara piala dunia,

bertemu zui yang berkata bahwa, josyid belum bisa tampil,
memburu terbitnya alukhuwah besok pagi sebelum jam enam, padahal jam 9 belum dilayout?

gagal,,

Minggu, 20 Juni 2010

dilematika matematika perhitungan sudut keuntungan alukhuwah mini

malam ini, jadi cuper ni (curahan perasaan)

telfon ke isti barusan ditutup, telepon dari zui 5 menit berlalu...
resensi weton dari dianing belum disentuh paragraf satupun,
untuk tarif daftar listrik yang bukan berupa puisi atau dongeng pun masih dalam tahap searching....

apakah alukhuwah harus diperlakukan untuk terbit..
tinggal menunggu akh iqbal mengiyakan zui bahwa josyid boleh tampil, untuk selanjutnya
kita memang akan melakukan suatu perbuatan untuk penerbitan alukhuwah mini yang artikel profetiknya belum ada, mahasiswa profetik adalah mahasiswa yang nggak nonton konser sheila on 7, dan itu susah saya usahakan untuk menulisnya...
tapi apapun itu saya berusaha....
dan sangat terhibur dengan membaca sebuah keadaan disebuah toko baju didaerah gejayan, seorang cowok mengantar pacarnya beli tas dan sepatu dengan harapan besar bahwa, semua harganya mahal dan ceweknya memutuskan untuk nggak jadi beli sekarang juga, atau tiba tiba tokonya tutup, kalau aku adalah seorang peri, sudah kubantu lakilaki itu untuk mengatakan jelek pada semua pilihan ceweknya, dan ceweknya marah lantas mereka memilih pulang, besoknya mereka saling diam, dan sang cowok nggak perlu repot njemput ceweknya pulang ujian, sebab sebenarnya dia lagi main PS, dan malam ini dia juga mau nonton worldcup bukan dengan seseorang yang heboh takut gendut karena ngemil, takut kukunya pensiun jadi kuku nenek sihir, takut matanya berkantung gara-gara begadang nonton tv.


sudah sudah...
isti sms lagi....kata mutiaranya sudah?
adhuh iya....ada dikosku


apakah alukhuwah mini akan terbit?
lihat saja besok....hohhohohooohohohoh

Preambule esema kuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

Aku bersyukur pernah dikatakan sebagai anak-anak, dan lebih bersyukur karena ternyata saya pernah dinobatkan sebagai anak SMA, bahagianya....
Waktu itu bulan ramadhan, nggak ada si yang namanya ramadhan disekolah, paling standar standar ramadhan yang pesantren kilat yang lebih mirip pamer baju muslim, tapi semua tetap menarik Karena tak jalani dengan jiwa anak SMA yang nge-rock (?), yang (sok) gaul, yang pemimpi, yang punya cita-cita,,meskipun kami sadar betul kemampuan fisika kami sebagai anak IPa patut dikasihani, tapi punya kemampuan tahan banting, tahan banting pelajaran, pelajaran SMA yang lebih padat dan lebih banyak nggak pernah membuat kami berpikir berhenti sekolah saja, harusnya pressure itu lebih keras, tapi kami punya kekuatan cinta dan kualitas waktu bersama antar teman sehingga kami merasa nggak kurang nggak lebih dalam hal kestiakawanan dan ritual kesetiakawanan a la kami. Kami merasa puas dengan ke-nakal-an kami waktu SMA, nggak begitu nakal, tapi nggak juga baik-baik, jadi kalau dikata sempatkah menjadi anak nakal?, tidak bingung mencari jawabanya, sudah!kan itu relative
Sudah pernah bolos ? 1 kali waktu pelajaran biologi, dan dengan tanpa dosa tersenyum penuh hormat pada pak guru biologi didepan kantor, lupa kalau lagi mbolos pelajaran beliau.
Turnamen-turnamenan? Sudah jadi supporter..
Genk-genk an? Wajibun....
Boikot pelajaran fisika? Sudah pernah gara-gara kertas pendapat yang muter pas diskusi fisika, dan ketahuan...
Sudah pernah bikin guru nangis? Sudah....gara-gara, sudah sering jadi panitia remidi bersama satu kelas, eh pas diskusi kimia, nggak ada yang bisa ngerjain soal kimia satupun, nggak tau bodo apa males..
Sudah pernah disuruh sholawatan didepan? Sudah......karena les bahasa Indonesia dipagi hari dan telat padahal pak guru sudah standby sejak shubuh tadi...
Sudah pernah marahan? pernah perang dingin...
Sudah pernah gila-gila an? Belum pernah, atau hampir gak tau, kalau ngambil mangga dideket WC itu gila, kalau heboh heboh han bawa bekal itu gila, nggak kan?, kalau bisa sambil malu banget gara-gara salah jadwal renang,
Dan kaos fairplay yang menyenangkan......
Sudah pernah dihukum pas upacara?
Bahkan biokot perpustakaan untuk nonton ayat ayat cinta, pas dulu masih hebohhh
Kemah?udah kaya jajan…
Sudah pernah merusak bola kaki temanteman cowok? Sudah pernah mendukung aksinya….
Sudah pernah dikejar anjing? Scoobi doo nya smanra dideket kantin
Sudah pernah punya
Almagit husni hofsah, umi arifatus salamah, astiana nur aeni, eni purwaningsih, ida yuliani, asri murtiani, utari nur, rifda amalia susanti, ulfiyah, ika novita sari, pursokhatul mufatiyah, nurma roro milky azmi, nurlaela ulfah, maya ayu apsari, welas asih, dieka sartika, parkhatun, arcih nirmalasari, dwi sulis oktafiani, triana winda arini, fera fatmawati, krisna utami, ayu, imroatul hikmah,
Dan berteman dengan…tino ari wibowo, agung alfarisi mulia Ibrahim, fahmi dwi kurniawan, aziz, ahmad faozi, hendra aditya, fuad arwani, yudi firmanto,
Niatnya semua ini hanya untuk mengenang, saya sadar kok kita nggak akan balik lagi kesana, sekarang kalau balik kesana, kita hanya berperan sebagai alumni, untuk sebuah tugas reuni, bukan pelakunya sendiri.
XI IPA 1(sepatu)
Dan
XII IPA4 k(alas papat)

Ide, tolong temukan aku…

Aku lelah dipaksa mencarimu, aku jengah dalam papa huruf.
Aku letih memaksa mata melihat secara jaga terus selama mungkin,
Aku sakit untuk dibedakan dan disamakan, dicerca setaraan.
Apakah aku tak boleh sama bersamaan aku ingin beda.aku lelah menerangkan apa diriku ini.aku hanya perlu tau aku.dan tidak mengabarkan siapa aku pada kau.


Gelisah 1
Aku takut dia terbangun dan menyadari kalau malam ini, petang berdua denganku merangkai kata-kata, proklamasi diri, aku tak mau dia bangun dan mengajakku melarikan diiri dari fantasi.semoga tak usah dia bangun.

Gelisah 2.
Aku bukan dia,
Aku ingin menangis kalau aku harus seperti dia,
Ya, kanak-kanak.
Tapi menjadi dewasa berarti menambah gelisah.

Gelisah 3
Aku cemburu
Sedikit
Kuputuskan berhenti tau bahwa aku cemburu
Kuputuskan untuk berhenti tau bahwa itu terjadi
Jarak dengan orangtuaku

Gelisah 4
Aku bahkan tak bisa lupa bagaimana namanya kuhapal
Sama persis dengan 4 tahun lalu
Aku tak mau 3 tahun kedepan jadi gila dan menemukan nama baru untuk
Membuatku gila lagi karena lukisanya

Gelisah5

Sehangat pelukan hujan saat kau lambaikan tangan
Tenang wajahmu berbsik inilah waktu yang tepat tuk berpisah
Selembut belaian badai
Saat kau palingkan arah
Jejak langkahmu terbaca inilah waktu yang tepat tuk berpisah

Allah...masih bersamaku kan? Aku dingin, takut.

satu halaman untuknya

satu halaman untuknya,
untuk salah satu orang yang tinggal dineverland


kenapa satu paragraf saja sudah cukup dalam dari pada satu halaman

itulah kerana dia bikin dengan seluruh pengetahuanya tentang diri hatinya sendiri"katanya

ah, sampai kapan kau mau ngerti kalau menulis itu tinggal menulis, bukanya hal pertama yang dilakukan dalam menulis adalah menulis, dan bukan berkenalan dengan hati.

ah, sampai kapan kau juga mau ngerti kalau kemauan hati kamu berpengaruh besar terhadap tulisanmu?"katanya, menantangku jelas.

tapi ah juga, sampai kapan kau memojokanku, bahwa tulisanku selalu buruk dan tidak benar

kali ini aku juga ah!, kapan kau mau berhenti untuk kecil diri kecil hati? kau selalu curiga padaku bahwa kau selalu buruk dalam melakukan sesuatu" kali ini dia mengatakanya seperti membelaku

itu karena kamu temanku, kamu menghargaiku, sebagai teman, tapi coba yang membaca orang dibawah pohon pohon hotspot, atau orang-orang berkacamata, yang selalu tidak pernah tidur siang

kau terlalu memikirkan respon oranglain" ucapnya acuh,

bukanya kita menulis untuk dibaca oranglain?

kalau kamu terus berpikir apa respon oranglain, sampai aku jadi neneknenek bongkok juga kamu nggak akan pernah nulis" bilangya, padahal dia kalau sudah tua harusnya jadi kakek kakek


tulis saja tentangku, tantang apa yang kamu tahu tentangku, tulis saja!!
satu halaman saja, pakai hatimu, pakai hatimu yang mengenalku, tulis saja!!!
besok kulihat...seberapa besar jarimu mau mengajak hatimu menulis...
ya?
aku pulang dulu, langit sudah oren, sebentar lagi gerbang awan itu tertutup dan aku akan jadi dewasa disini,,
itu jadi hal yang buruk
oh ya, sempatkan mengunjungiku, bintang kedua belok kanan dan lurus hingga fajar (bintang pagi)

menjelang.....menjerang otak....

hampir ramadhan ni...

sekarang yang saya lakukan adalah kepingin bangun diantara kesadaran ini.
entah ini harikeberapa dari rencana perjalanan panjang yang ada,, yang jelas ketika ditanya apa cita cita saya untuk besok pagi adalah membuat keributan, membakar bakar misal,
tapi ya..pada kenyataanya saya harus memastikan ini, sebelum memutuskan untuk mati...
alukhuwah mini untuk ESQ besok pagi, yang kontenya sama sekali tidak tau apa, saya hanya punya stock dongeng, dan berpuluh cerita pendek yang dibikin dari hasil memmanjangkan lagu sheila on seven,
tugas mengumpulkan artikel2,feature, biografi,resensi,geguritan,
tugas menulis tentang TDL...
kemudian itu semua secara tidak langsung adalah tugas untuk menuliskan hidup semau pena kita yang direquest


hampir ramadhan ini....

akurilah hari hari.


hampir ramadhan ini, rilekskan hati, dan jeranglah otak!!!

Kamis, 17 Juni 2010

fairytales

You know how when you were a little kid and you believed in fairy tales, that fantasy of what your life would be, white dress, prince charming who would carry you away to a castle on a hill. You would lie in bed at night and close your eyes and you had complete and utter faith.
the Tooth Fairy, Prince Charming, they were so close you could taste them, but eventually you grow up, one day you open your eyes and the fairy tale disappears.
Most people turn to the things and people they can trust. But the thing is it’s hard to let go of that fairy tale entirely cause almost everyone has that smallest bit of hope, of faith, that one day they will open their eyes and it will come true.”

Tolong……………..ternyata selain cerita roman roman picisan yang ternyata memang membuat saya gila, ah bodohnya, atau cerita cerita dengan nada pendidikan, ada juga fairy tales, gila!!!!!ampuh beuhhh,
Yang membuat jadi suka dengan fairy tales adalah sehari sebelum akhirnya ketemu Kugy, tokohnya dewi dee lestari yang punya cita-cita nulis dongeng, waktu itu lagi membukabuka kembali lembaran naskah drama englishku semasa esema, dan satu,,,sleeping beauty, membuat saya didaulat sebagai penulis naskah terbaik, sutradara terbaik, aktris paling jago improvisasi dan pengalaman bersitatap lama-lama dengan musuh bebuyutan yang jadi lawan main di drama ini, ya ALLAh, saya sudah tobat,,gak akan lagi.
Itu baru preambule, sebenarnya adalah, cerita tentang betapa indahnya dunia dongeng itu, dan itu bikin kita jadi bahagia, tapi orang dewasa gak akan pernah mau membaca dongeng lagi, munafik kah atau memang mereka sudah menganggap bukan jatah mereka lagi mbaca dongeng, berarti aku tidak dewasa, nggak apa-apalah asal aku bisa hidup dengan dunia yang percaya dongeng, bukan percaya bahwa cerita itu pernah ada, percaya dengan kekuatan “membikin sakaw” nya, hoho, bukan, lebih simple lagi, percaya pada kekuatannya merangsang dopamine di otak, Ya Allah….
saya harus gimana ya mendingnya....

This belongs to you and always will

semuanya.
untuk dongeng yang belum selesai dan untuk mimpi yang belum kesampian.
pasti suatu saat aku menemukanya.

puisi -hasil minta-

itulah cinta
tak mengenal nafas dan nama
Ia jujur karena bukan lidah yang berbicara
melainkan hati dan mata
sayang ia mengalami reduksi makna
sehingga menjadi stigma hubungan pria dan wanita
padahal semestinya cinta itu
tak mengisyaratkan gender dan warna
Ia suci dan menggelora
dalam konteks itu
aku tak ragu mengatakan
aku mencintaimu
terimakasih telah membuatku merasa
ada
dan amat bahagia....



sippp!!!akhirnya lisensi untuk menuliskan puisi ini didapat juga dari tadi pagi, dengan lapang dada.

dimaknai deh ya!!!

Rabu, 16 Juni 2010

Radar alien : off, saya jadi manusia bumi dulu ya....

RUMAH IVA
kontroversial sekali judulnya seperti ruma maida....
tapi ini rumah iva, akhirnya rencana candle light dinner yang tidak pernah terencana sebelumnya tiba-tiba direncanakan oleh alam, mati lampu....!
apa yang terjadi dirumah iva, adalah sebagian pendek dari seluruh film panjang, tapi sebagian pendek itu ibrata satu scene sampingan yang penting, yang jika tidak ada, tidak akan bergairah itu film....

seluruh dunia juga tau, karena ada satelit, dan mereka juga kalau mau ngeh merhatiin kita yang suka bareng bareng ngobrol, tegang, banyakan ngantuknya si....

bagian dari sebuah babak pembelajaran.

sebenarnya apa yang diperbincangkan di rumah iva , gak ngerti jelas dan gak tau pasti , yang menarik adalah kekuatan "cinta" bagi seorang lutfi yang gilasaja bisa datang sekonyong konyong lebih semangat daripada sekedar datang syuro PH, kekuatan "cinta" yang memunculkan seorang ibram dari pencarian "kami" yang begitu haus, (hahaha, ibram jangan geer, biar blognya keliatan romantis) dengan sekonyong konyong pula, dan aura baik yang tiba tiba terpancar dari wajah nafi yang lebih sering terlihat seperti sewajarnya ikhwan, (kaya barusan nemu separuh jiwa yang kemarin kemarin sirna), kekuatan itu pula yang bikin (aku yakin) akh gufron, gak tenang dan cemas dikos saja, (andai dia golongan burung, pasti sudah terbang kerumah iva).

dari kekuatan itu saya belajar, bagaimana pula mereka meluangkan waktu dan bagaimana mereka menyambut seruan persaudaraan itu.

hadeuhhh...tulisannya kok romantis banget ya?

semuanya mendadak kehilangan naman dan makna, artinya semua speechless,

hampir hanya kelihatan, seperti koki koki akhwat memasak, makan malam bersama kemudian tidur atau mendengarkan, menemani mereka berbincang,,,,jadi bener bener merasa ada benernya kalimat "hawa tercipta didunia untuk MENEMANI sang adam", kalimat yang semula saya gak cocok dengan diksi menemani, dan akan lebih pas kalau saling melengkapi, tapi malam itu, kalimat dengan diksi menemani akan lebih tepat,
atau memang benar saling melengkapi, melengkapi dongeng dongeng pengantar tidur.

bukan, bukan karena bosan atau membosankan ceritanya, aku yakin itu semacam sindrom gak bisa berkata-kata, mungkin separo masih ngira itu ngimpi, mungki separo masih syok, atau separo masih dongkol di ejekejek, yang jelas saya bukan separo yang manapun, saya milih menjadi separo yang otaknya agak bebal dan kurangwaras hingga diam saja.

tapi mendengar mereka jadi akur lagi itu sudah lebih dari cukup, apalagi merasakan sensasi dipaksa makan>>>>>>>

media jalan-jalan...

mengenaskan, tau tau ini tau tau itu.....ini hari pertama saya memutuskan perang
1.perang dengan diri sendiri, sudahlah menulis dongeng bukanlah pekerjaan yang penting untuk dapat menunjukakan sebuah kontribusi,,,,disini hati kecil begitu, tapi hati besar(untuk hati yang sangat dicampuri orang lain) tidak begitu
jadi mari kita perangkan hati kecil dan hati besar demi kepentingan orang banyak

2.perang dengan hari hari mengenaskan

3.perang sebenarnya dimedia....

4.masih banyak kemungkinan cakar cakaran yang lain


dan untuk itu semua, mari bersama menulis rekam jejak terbitnya berbagai karya untuk momentum kedepan....seperti hal nya 55 days nya dee atau blog raditya dika,,,


baik...tadi, rabu dibulan juni 2010, tengah bulan, konspirasi itu dimulai....
berarti aku harus berpura-pura lebih dahsyat lagi dan mengembangkan kemampuan akting yang lebih tinggi dari biasa, saat orang orang tua harus pergi dan pasti kembali dalam format yang lebih tua...hehe, pasti mudah, hanya berpura-pura to?artinya saya tidak harus melibatkan hati untuk mengatasi semua tulisan yang muncul, peras saja otak peras otak....

galaksi saling tabrak, galaksi saling bikin rencana, galaksi saling membikin penting,,,dan galaksi kekurangan alien.

ambigu

Ambigu
baru dia dapat merasakan
bagaimana rasa wajah yang menanamkan senyum yang rekah dengan mata yang bangga pada langit
dan selalu ingin menceritakanya lagi dengan tulisan
seperti dahulu.
Meski tahu, dia selalu tidak bisa menjelaskan makna dan selalu menjadi ambigu.
dan selalu nyaris mati setiap kali menghela nafas dan menghembuskannya.
Berarti semenjak sekian lama hatinya berbatas pada menuai senyum lantas membuang semua semaunya
Dia tidak pernah ‘ngerti ‘ pikiran yang nyaris mati didalam nafas yang masih segar, kecuali ‘pas’ malam ini
Dia beranikan tenangnya menatap langit dan kembali dari lorong pura puranya


yack!!!!!!
semuanya serba bersemangat dan membingungkan,,,,
bilamana memang harus jadi begini maka memang jadi begini,
sudah kehendak Tuhan ya!!


mosok gitu aja bikin mau ketawa bikin mau nangis juga.
berarti ngerti donk maksudnya!
yah itulah kekuatan tulisan dimana hati ikut campur untuk nulis

Selasa, 08 Juni 2010

Keras sekali aku memikirkan ini hingga sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk pergi secara kronis, maksudku tidak menyimpan sama sekali nomor teleponya yang tenyata aku hafal diluar kepala, aku tidak mengerti bagaimana menjelaskan ingatanku yang sempurna untuk semua hal tentangnya, aku tau aku hidup hanya dengan memilih, tapi kekuasaan lain mendekap seluruh mampuku untuk mengapliksasikan secara penuh opto, ergo sum yang diperagungkan orang yang tak pernah berkesempatan memilih, aku bukan skeptis dalam hal ini, aku tau Tuhan hendak membantuku.
Kejadian ini berulang 3 kali, ehm kalau boleh kuakui saja, dua kali ini,

Aku pulang tanpa dendam kusalutkan kemenanganmu dan kuakui kekalahanku
Kau ajarkan bahagia kau ajarkan aku derita

Rebahkan tangguhmu lepaskan perlahan kau akan mengerti semua........................


Aku yakin ini bukan kiamat yamin yang meruntuhkan seluruh sisa kepercayaannya hingga ia begitu molek lemah tergolek dalam puisi-puisi yang tersimpan rapi, hingga kini, dalam sejarah, apakah aku kemudian cukup puas berakhir seperti ia, agung dalam pesakitan, tidak, aku harus membunuh diriku, waktuku, dan kosongku.

Dengar ini, aku akan bekerja, akau akan menulis, menjadikan diriku robot bagi kemerdekaanku, aku tak mau jadi mesin.






Aku bosan, aku bingung dan aku ingin menjadi menyebalkan bagi mereka.

Senin, 07 Juni 2010

alukhuwah

akhirnya buletin itu tertunda, seperti yang banyak sudah kutakutkan dari awal semenjak awal, hari awalku adalah hari hari skeptis dan tidak yakin, alukhuwah mulai kering tulisanya mulai tidak punya jiwa, dan kering, tidak ada nyawa yang kuat mencengkram disana, apa-apaan ini.
akhirnya kali ini aku bekerja keras memutar otak, hanya untuk apa?
menulis, seorang yang mereka bilang orang media sekarang sedang bekerja keras untuk MENULISs, mengenaskan, percayalah aku punya bayak id, tapi aku tidak punya pilihan kata, untuk ini semua, underpressure, bukanya dulu aku justru lebih boleh berasa underpressure, sekarang justru itu yang dirasa,
baik.......


berarti dari detik ini bagaimanapun alukhuwah harus terbit lagi, semanagat!!!!!!

Minggu, 06 Juni 2010

tolong, radar alien krim saya ke waktu ini

yup! tulisan ini sudah lahir dari rahim-rahim jariku dulu, waktu jaman-jamanya KPU, kenapa tak posting...memang gak penting
jadi kangen mbak uul, mas anom dan bundoo...yang dikangenin jangan GR
kesimpulanya; tanah disana keras dan melebamkan apalagi dengan daya tahan tulang yang kurang kalsium
30 November 2009 jam 15:14 |
“MEMPERTANYAKAN KERIDHOAN”
A film by takdir
Scenario alam
Jadi, acara idhul adha itu akan dilangsungkan dikresan triwidadi pajangan bantul (opo kebalik balik yo mungkin lah), jam mau mahrib itu rombongan berangkat tanpa keikusertaanku, karena masih harus menunggui secret yang khawatir lari sendiri, rencananya berangkat jam 8 malam, setelah komisariat KPU FBS tutup pintu, dengan mb uul berbekal denah dari mba maila, dan aku yakin akan kesasar dulu, menyenangkan, sudah hobby jadi nggak apa. Ba’da isya ditanyailah aku kapan mau berangkat, jam 8 dengan mb uul, kemudian diberi pilihan, jam8 dengan mb uul saja pake acara kesasar atau agak malam dengan jaminan ada seorang ikhwan yang menemani, tapi harus menunggu beliaunya selesai acara dulu jam10, nggak masalah bak sebuah kuis , option kedua dipilihlah.
Sekitar pukul 8 lebih, konfirmasi perubahan jadwal pemberangkatan dilakukan ke mb uul, negosiasi dan pertimbangan pun dilaksanakan, akhirnya kata manut lah yang keluar dari mb Uul, jam 21.01 waktu demangan,
Sebuah SMS: “nanti saya ijin jadi biar berangkatny gak kemaleman, ketemu dikos nurul sj nggak papa”, ok, 21.30 meluncur kesamirono,
menelfon mb Uul ”iya bentar mb Ul turun”, hampir setengah jam keluarlah mb Uul dengan cucuran keringat karena baru nyari kunci gerbang
mb Ul : ms Anomnya mana?
Aku : ya ga tau mba, tadi katanya mau ijin jam9
Mb ul : dek laper,
Singkat cerita, kami singgah diwarung nasi goreng dekat kos nafi.
Awalanya hanya pesen : dibungkus pak!
Niatnya mau maem dikresan sambil menikmati takbiran.
SMS masuk : jadi nusul dek? Yang nyusul siapa aja?
Dibalas : hanya berdua tapi nunggu ms anom selesai acara
Dibalas : saran mbak aul dan mb indah nusulnya besok aja, udah malem
Rencana satu : takbiran di kresan
Tetap menunggu, ditelfon, di sms, ke berbagai nomer,
Rencana dua : menelfon hingga seratus kali.
Kata katapun diluncurkan melalui sms berulangkali, nihil, tanpa jawaban,
Husnudzan : sepertinya ini acara penting yang tidak bisa diganggu, membahas masalah penting.
Bapak nasi goreng : mana mba temanya?kok nggak datang2?
Kita : iya pak, sebentar lagi, belum mau tutup kan pak?
Bapak nasi goreng : belum kok mb
Makan nasi goreng dulu
SMS masuk : dek nyusulnya besok aja, jalan licin dan susah
Dibalas : wha mb tapi kta pengin dapet feelnya takbiran disana
Dibalas : disini udah gak pada takbiran, uda sepi, pulang aja sana
Dibalas : tapi kta sudah nggak bisa masuk kos lagi
Dibalas : pulang kefathiya, kalau dimarahin diem aja {terbersit pikiran : kalau dimarahin membela diri yo…}, biar mbak indah yang bilang ke lani untuk bukain pintu
Masih berusaha memanggil dan mengsms
(adegan sampingan
Lani : apa bun…..
Mb indah : uul sama laras mau pulang kefathiya, tolong bukain pintu
Lani:mm…-pasti lani sambil merem-)
SMS masuk : mb indah udah bilang sama lani, cepet pulang kefathiya
Dibalas : pulang kekosku aja ga papa kok mba
Dibalas : ya uda sana cepet pulang
Dibalas : kalau kesana sendiri pye? { ngeyel }
Intinya gak boleh.
Masih diwarung nasgor : mana mbak temenya? {ih si bapak mah ikut2an cemas menanti atau malah khawatir ad dua orang mhasiswa nginep di warungnya}
Kita : belum pak…{ agak malu malu }
Masih berusaha memangil dan mengsms, sampai2 setiap motor lewat dikira “ini mungkin….”
Mb Ul : kita nunggu sampe jam berapa dek?
Jam 11 maksimal.

Pulang, jam 11, berduaan, hampir nekat ke bantul sendiri, tapi kemudian membayangkan mb indah yang tidak ridho kita kesana { mb indah dengan tongkat tuanya, terbungkuk bungkuk berkata ; heh,,,cucuku saya tidak ridho,- kan itu mnyeramkan sekali - pamali }
Inilah juga karena mb indah tidak ridho kita gagal ke kresan malam2.
Masuk gerbang dan mb Ul berinisiatif menutup gerbagnya dengan penuh semangat sampe kakinya harus kejepit gerbangnya dan berdarah darah
Mba indah masihkah tidak ridho? atau ada oknum lain yang tidak ridho?
Jam 1 terlelap. Mba Ul sampe melakukan ritual mandi kembang tengah malam, barangkali mensaranani keridhoanya mba indah.
Shubuh, sang tersangka utama akhirnya memberi konfirmasi kepada pihak mabahits { weh kaya di KCB}, kepada pihak berwenang bahwa semalam telah melakukan kekhilafan tertidur disaat acara, sehingga membuat sebuah kasus dua orang akhwat nguantuk nguantuk nglangut diwarung nasi goreing jam11 malam karena menunggu orang tertidur.Dimaafkan tanpa iqob.
Rencana tiga : harus merasakan gegap gempita sholat ied di kresan
Ba’da shubuh berangkat, terburu buru kaca spion pecah
Masih dipertanyakan : siapa lagi yang tidak ridho?
Denah warisan mba maila pun ketinggalan dan memang tertinggal tau nya yo… tau jalan,
Menggunakan motor Jupiter yang tidak bisa dipake untuk ngebut apalagi mengejar motor supra yang dikendarai a slim man, jelas ketinggalan jauh, padahal harus dipastikan ikut sholat ied di kresan, whahaha,,,serba buru buru, jalan wates km.13, perempatan, belokan kiri sepertinya sudah memanggilmanggil tapi tetep lurus, cukup jauh lurus, ternyata harus belok,,,,belok nggeblas ditinggal ngebut lagi,,,,
“mb Ul apa yang terjadi dengan motorku,…..”
Minggir.
Ban bocor.
Kembali dipertanyakan ; apakah sang kordu alhuda itu masih tidak ridho atas keberangkatan dua jundinya ke tanah baksos.
Sepagi ini dihari idhul adha mana ada tambal ban buka?
SMS permintaan pertolongan dikirim : banya bocor.....
Didorongkanlah jupi itu sampai ketukang tambal ban
Mb uul dengan bahasa jawa seadanya berusaha bernegosiasi dengan istri penambal ban,
“Tutup dan nggak buka” dijawabnya tanpa keluar dari rumah apalagi menampakan wajah, takut kalau wartawan yang datang,
Kemudian hendak bernegosiasi dengan bapak penambal yang ada didalam kamar mandi, menyiapkan mengikuti sholat sunnah yang setahun sekali.
Tanpa respon. patut diacungi jempol kegigihanya mempertahankan prinsip bahwa tidak bekerja dihari raya, menyediakan waktu yang special untuk idul kurban ini, andaikan saya bisa meliahat langsung bapak yang begitu bijaksana memegang taat asas asas hidupnya pastilah akan kuabadikan meski itu hanya denagn kata kata tentang detail sang bapak yang nyatanya tetap khusuk didalam kamar mandi, sayang sekali bapak.
Akhirnya ketika hendak bernegosiasi dengan adik kecil, terpanggilah aku oleh sebuah panggilan dengan gaya seperti bapak-bapak yang hendak memberi wejangan sama putrinya
“ ras ras sini, tak bilangin..” {suasana langsung berubah benar benar dipedesaan dengan gambar seorang kakek tua, dengan pecisnya yang miring dan kaos oblong putih,serta sarung kotak kotak, “cucuku sholatlah idhul adha dulu sana… ”benar benar terasa sebagai wejangan, hehehehe}
Setelah berdiskusi menimbang menilik memperhatikan sampai berdebat keras terlibat baku hantam dan saling dorong ditepi jalan, {lebayyy}, akhirnya aku dan mb uul terpaksa, terpaksa ini, sangat terpaksa, meninggalkan motor.hehe, nggak ding, sangat terpaksa berangkat duluan, dan si biruku itu dibantu berobat oleh ms anom. buru2 serba buru2, bertanya, kesasar dan kebablasen, dijemput mb galih, dan sampailah perjalanan pada medan { harusnya perjalanan ke bantul bukan medan yo....} yang cukup menantang sampai memaksaku mencoba kerasnya tekstur tanah daerah kresan, dan mencoba ketahanan tulang kaki untuk menahan berat sebuah motor. dahsyatnya pagi itu, sampai harus digotonggotong kerumah warga, {heran},,,,
Sajian pagi itu akhirnya begitu lezat, coba kalau aku nggak pake jatuh pasti nggak dapet jajan tho sama the anget oleh warga,,, teteeeep ada hikmahnya.
Mb uul pun pada akhirnya mempunyai kenang2an fisik berupa rok yang sobek karena terjatuh,
Sekarang
Siapa yang masih tidak ridho?
Sangat dipertanyakan.
Berbagai bujukan untuk dipijti pun ditolak, sampai sampai mba indah mb auul dan mb ul, nampak seperti mahluk bertaring yang siap memaksaku dipijit, tapi aku bersikeras enggan seperti engganya aku pake bedak.

Sekarang kalau ada apa-apa kawan pastikan mendapat ridho orangtua atau yang dituakan,
Kedua, pastikan lurusnya niat ketika hendak melakukan sesuatu, kalau sholat dimaskam aja bisa, kenapa ke kresan?ketiga, perjalanan jauh pastikan motormu, banya, spionya juga bensinya, apalagi kemampuanya mengebut.
Keempat pastikan keluar membawa kunci kos, jika lebih dari jam 10 malam, atau memang berniat numpang diwarung nasigoreng.
Kelima, hati hati mengendarai motor dengan medan licin naik dan susah apalagi dengan motor yang BISA ngebut.

Pulangnya, disekitar depan YAP, bensin habis…….
Ada lagi yang tidak ridho

Kisah ini bukanlah fiktif semata, apabila ada kesaaman nama , tempat, merk, logo, jargon dan lain-lainya merupakan hal yang disengaja.

Lokasi syuting : jogja
Hari tanggal : kamis-jumat, 26-27 November 2009

ghm

a

a! akhirnya, payah.....!!!!!tapi berhasil juga
dan nggak lama, dan nggak penting,
alhamdulilah ya ALLAH, berulang kali punya niat tapi cuma kali ini diberi kesempatan,,,,semoga awet dan tidak ada larangan menjauhi, semoga ini bukan produk terlarang,


selamat datang manusia alien, mancari kapten angin ribut