Aku gemas pada takdirku
Tidakkah mereka bertemu
saja
Dari pada menggelitikiku
dengan kata-kata
Mereka seperti
orang-orang yang keracunan cinta
Mabuk merangkai
pesan-pesanan
Tidakkah bisa mereka
bertemu saja
Dari pada menaruh cerita
dalam perutku yang menggembung
Tidakkah mereka bertatap
muka saja
Dari pada memaksaku
mencari sinyal yang langka
Mereka memintaku menjadi
alatnya
-ah, terkadang, hanya
karena aku memang semua merancu
Seperti karung berisi
panenan yang ditimbang dibawah timbangan gantung. Gantung.
“ hallo”
Halo...haloo..haloo.
-Halo, tidakah tuanmu
masih hidup disana
-jaga tuanmu biar bernyanyi,
tuanku tersenyum dekat sekali denganku disini, dia tidur oleh lagu tuanmu
-dan kita?
-terjaga sampai pagi
Tuhaannn. Kapan aku tak
lagi jadi telpon genggam.
0 komentar:
Posting Komentar