Perlu diketahui khalayak ramai, bahwasanya kosan 321
yang terletak di jalan perkutut 321, kelurahan Demangan, Kecamatan
Gondokusuman, Kota Yogyakarta tersebut ditempati oleh mahluk-mahluk unik yang
cenderung aneh. Akan tetapi kita memiliki perhatian yang tinggi terhadap
masalah ke-perempuan-an, terbukti kita mempunyai hubungan yang sangat dekat
dengan komisi perlindungan perempuan, dan kita membikin cabangnya di Demangan
komisi perlindungan perempuan –cantik- kata mbak Desta.
Untuk itu kita mesti mahir menggunakan diksi yang
seringkali dipilih untuk membicarakan isu-isu perempuan, salah satunya, satu
setatemen yang diucapkan oleh salah satu oknum kami, sebut saja namanya dahliyo
suipin suande –bukan nama sebenarnya-. Setatemen itu, dilontarkan ketika oknum
tersebut bermaksud memberi solusi atas kegalauan yang diderita oleh salah satu
rekan kami pula aprina alprastyo –sedang krisis identitas, krisis nama
belakang- , agar krisis nama belakangnya tidak lagi menjadi kegalauan,;
“udah
mbak ape, poliindri aja, daripada bingung-bingung milih”
Suasana
hening, lampu serasa dimatikan, dunia berhenti berputar beberapa detik.
Saksi
di TKP atas kejahatan istilah, diantaranya Rulita suandre, Liana Maulana –cari
aman deh, bingung-, soni sudesta.
Poliindri
mungkin sejenis tindakan poliandri yang istimewa. Barangkali.
0 komentar:
Posting Komentar