Misteri Pesawat Sukhoi



puing-puing pesawat-sukhoi

Sebelumnya, hendaknya kita memiliki tingkat kecerdasan yang  standarnya telah ditetapkan di kosan 321, tingkat kecerdasan yang tidak bisa diukur dengan tes IQ atau tes kecerdasan jenis apapun.

Baru-baru ini berita baik berita sejenis reportase, atau infotainment sejenis hot shot gitu ramai memberitakan tentang peristiwa jatuhnya pesawat sukhoi di gunung salak. Sebagai mahasiswa dan remaja yang harus mengikuti perkembangan jaman, kami pun mengikuti perkembangan berita ini, seperti halnya kita mengikuti  perkembangan Iko Uwais-Jane Shalimar-Audy.

Pagi-pagi, dengan kesibukan antri mandi, memasak, atau minum teh pagi-pagi, kami sering menonton tv bersama, dan saling berkomentar serta saling mendukung, seperti hal nya kami mendukung mbak Desta dalam hal ngefans Reza Rahardian :D :D :D atau mbak Lia ngefans Momo Geisha :D :D :D. Kami saling support.

Tiba pada suatu pagi yang agak janggal, rekan kami di kosan 321, akhirnya mengeluarkan statement mengenai hilangnya pesawat sukhoi di gunung salak. Kami harap, opini yang keluar sangat bermutu dan berkualitas, seperti halnya paranormal ambigu yang pernah menggemparkan kosan kami.

Demi kepentingan tujuan artikel ini, maka statemen salah seorang rekan, mesti kami singkat langsung kepada kesimpulan paling utama.

“Jadi dari analisa yang mendalam, hilangnya pesawat Sukhoi di gunung Salak itu semata karena terdapat fenomena Segitiga Biru di Gunung Salak”.

Awam dan sekilas dengar, akan menimbulkan kesan betapa mistisnya kesimpulan ini. Tetapi sekali lagi, kecerdasan biasa tidak akan menembus makna dari kesimpulan tadi.

Jadi, jika dekat Florida sana ada segitiga bermuda, maka Indonesia dengan gunung Salaknya memiliki Segitiga Biru. Yogyakarta dengan gunung Merapinya memiliki Boga Sari. Bromo dengan CokroKembar nya. Kan, tidak ada kecerdasan manapun yang akan menerima kesimpulan ini.

Betapa kami telah mengkombinasikan kekayaan alam kami dengan produk tepung-tepung di negri kami. Betapa cerdasnya!