Setiap sakit
pasti ada obatnya, seperti setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Kalau kata
temen liqoku, kaya setiap gembok diproduksi pasti sama kuncinya.
Pas banget
dapet bacaan yang dikasihpinjem sama mbak ape, judulnya berteman dengan
kematian, catatan gadis lupus. Gadis lupus itu bernama Sinta Ridwan. Tapi sekarang
dia udah S2 lho, dia kerja buat mbiayain kuliahnya, sambil tetap terkena
lupus itu.
Lupus, itu
bukan penyakit kebanyakan makan permen karet lho ya..
Lupus itu kata
buku itu penyakit Autoimun (gangguan pengaturan pada sistem imun). Sistem imun
itu seharusnya melindungi organ tubuh tetapi dalam tubuh pengidap lupus, imun
menjadi pengkhianat, dia akan menyerang salah satu organ vital tubuh : kulit,
saraf, mata, jantung, darah, hati, ginjal, paru, usus, rambut, darah, selaput
lendir.
Dalam kasus
Lupus ini, tubuh keliru mengenal dirinya sendiri. Tentara dalam tubuh atau si
imun tadi salah mengenali sel tubuhnya sehingga bagian tubuhnya sendiri secra
otomatis diserang karena dianggap musuh. Pada dasarnya ini terjadi karena
kelemahan genetik setelah terpapar pencetus. Pencetusnya bisa jadi : infeksi,
trauma fisik maupun ‘psikis’, dan lingkungan; yang terdiri dari paparan sinar
matahari, zat kimia, vaksin.
Presentasi Lupus pada laki-laki dan perempuan
itu 1:9. Kalo diartiin perempuan lebih besar kemungkinan kena Lupus, walau gak
mustahil laki-laki juga bisa kena. Lupus menyerang semua usia, tapi yang
terrentan adalah usia 20-60 tahun. Seperti obatnya, penyebab lupus belum pasti
diketahui, banyak faktor berperan, seperti : hormon, lingkungan, stres, genetik.
Ini gejala
yang dialami penderita lupus ;
Nyeri sendi,
demam, bengkak sendi, lemah badan, anemia, kerusakan ginjal, kemerahan pada
kulit, nyeri dada sewaktu bernafas, bercak pada wajah, rambut rontok, gangguan
pembekuan darah, kejang, sariawan.
Perempuan muda
dengan lupus, dapat infertil atau bahkan keguguran, tapi enggak jarang juga si yang bisa hamil dan punya anak
dengan aman, itu karena kehamilannya diatur pas aktivitas lupus berada di titik
paling rendah, dan obat-obat lupus nya juga mesti diatur supaya enggak ganggu
kehamilannya.
Penderita
lupus dapat menderita gangguan mental emosional, seperti gelisah, marah-marah,
depresi, menyesal hidup. Kondisi mental
dan psikis nya rentan labil. Tubuhnya juga mudah tepar.
Dalam buku ini
si diceritakan kalau Lupus belum berobat, maksudnya Lupus itu belum ada
obatnya. Obat-obat yang ada Cuma untuk membuat si ‘lupus’ tertidur bukan buat
ngusir Lupus. Katanya si belum ada obat herbal yang sesuai, masih harus pada
pake obat kimia. Padahal efek obat kimia itu, ya tau sendirilah, kaya milih
minum susu anlene biar tulangnya gak linu, tapi jadi sering kentut, jadi sering
wudhu, jadi sering terpapar air, akhirnya linunya jadi tambah sering, hayolo...
Tapi tau apa
yang dikatakan Sinta, ada obat yang membuat Lupus tertidur selamanya (dan ini
akan membuat semua penyakit –menurut pengalamanku- tertidur selamanya), obat
ini sebenarnya bisa jadi tidak berharga, tapi dapat berbalik menjadi sangat
bernilai. semua penyakit akan tertidur selamanya, oleh obat bernama :
Bahagia.
(halaman 319 ;
sebisa mungkin aku menghindari stress dan mengurangi perasaan gelisah. Aku
harus dapat menahan diri. Beberapa kali aku merasa cemburu dan tidak
diperhatikan, tubuhku langsung demam dan sesak napas –nyeri-. Mudah sekali
rasanya membuatku kambuh –tinggal pilih-, kabarkan saja semua berita buruk
padaku.).
Bahagia,
sebenarnya aku belum tau persis bagaimana bisa datang. Adakah konsep yang
menjelaskan itu. Dari mana bahagia datang, kepada siapa kita meminta bahagia.
Apakah bahagia disimpan dalam karung yang langsung dijatuhkan Allah dari langit
didepanku, tanpa perantara. Apa yang bisa menghilangkan bahagia.
Bahagia bisa
berubah jadi obat yang sangat mahal, biarpun biasanya bahagia itu sesederhana
melihat senyum orang lain.
Tapi Hey,
kamu, iya kamu, yang bahagia ya....
( Maka,
Genggam tanganku saat tubuhku terasa linu, kupeluk
erat tubuhmu saat dingin menyerangmu, kita lawan bersama dingin dan panas
dunia.
Saat kaki tlah lemah kita saling menopang, hingga
nanti di suatu pagi salah satu dari kita mati, sampai jumpa di kehidupan yang
lain.
Sebab kematian adalah jodoh yang pasti datang. )
ras...
BalasHapusdalem :)
Hapus:)
BalasHapus