4
Mei 2012
Selamat
Pagi
Sungguh
ini ucapan yang begitu terlambat, sebab sepagian ini bersepeda. Jadi, mohon
kelalaian ini dimaafkan.
Aku
hampir tidak percaya melakukannya, satu-satunya sebab yang dapat kutemukan dan
masuk akal bagiku adalah, karena terbayang hari ini, bukan hanya selamat pagi
yang akan kuucapkan, tapi juga selamat siang. Siang nanti, jika kejadiannya
meleset dari dugaanku. Dugaanku, kamu batal datang. Tapi dugaanku pasti salah.
harapan |
Ah
ya! Jadi aku kembali ingat, bahwa kita tidak bisa menjadi sebab hidup manusia
lain, lalu kadang-kadang kusimpulkan sebabnya adalah Allah.. Jadi sebabku
diatas, tak lagi masuk akal manusia sehat. (Mungkin kamu hanya lupa bilang,
adanya antara dalam permasalahan sebab-akibat, tapi sungguh aku tidak terlalu
banyak tau tentang ini).
Kutulis
ini sembari memasak beberapa masakan yang aku tak pandai betul. Aku tadi
sempatkan membeli satu kilo buah duku. Dan berbelanja dipasar dalam
perjalananku bersepeda. Iseng kubeli dua buah coklat yang bungkus2nya selalu
kusimpan. Ringan sekali semua itu terjadi. Mungkin nanti aku mau beli eskrim. J
Anggap
saja sedang kutraktir. Karena ada hal hebat yang baru saja kuterima kemarin,
meluap-luap meledakkan dadaku, seperti gas helium. Kupilih kamu sebagai orang
pertama yang mengetahuinya setelah aku. Nanti ya...
Eh,
kamu baik-baik kan tapi disana? Apa kabar? Maaf tak sempat menengok. Bagaimana
dengan pekerjaanmu, pekerjaanku kulupakan untuk hari ini, yang semoga menjadi
hari terbaik, biar kuduga buruk, tapi aku tak pernah kehilangan prasangka baik
kepada Allah.
Kamu
pasti sedang terburu-buru menyelesaikan sesuatu agar tepat waktu, atau bahkan
meninggalkannya agar pas waktu seperti mengejar keberangkatan bis. Itu aku
meminta maaf jika begitu.
Aku
jadi gila, kudengarkan dari kamar orang lain lagu Dahsyat- Melly Goeslow, senyum-senyum
sendiri sambil membaui kecut keringat sendiri. Kakiku nyeri-nyeri karena
mengayuh, tapi sebentar lagi kupikir, itu terbayarkan lunas.
Jika
selesai masakanku ini, akan kukabari kamu untuk memastikan kamu yang akan
mencicipinya nanti waktunya. Hihi, dengan cinta, akan aku selesaikan masakanku
dulu.
Selamat
pagi ya..... J
(benar-benar
seperti anak kecil yang menunggu baju lebarannya... dia takkan pernah berfikir
ayahnya pulang tanpa baju yang dia pesan. Dia akan menangis jika begitu.)
0 komentar:
Posting Komentar