Selasa, 29 Mei 2012

jika bukan.

Jika nanti bukan dari balkon yang sama kita menikmati senja
Iya, itu kehendak Tuhan kita.
Maka tergeletak di sisi dua jiwa yang sedang membagi cerita
Sebuah buku yang ditulis dengan cinta
Mimpi yang mewujud dalam kata-kata
; ada kisah kebesaran hati dan cinta
Jika nanti bukan dari dapur yang sama teh kita diseduh
Iya, itu kehendak Tuhan kita.
Maka tergeletak di tengah meja yang berserak
Sebuah koran dengan nama cinta disana
Bersanding dengan banyak berita kematian, pernikahan, kehidupan.
; ada berita tentang keluasan hati dan jiwa
Jika nanti bukan dari meja yang sama mimpi kita dirancang
Iya, itu kehendak Tuhan kita
Dan di tepi-tepi jalan yang tidak pernah lengang
Ada sebuah nama yang senantiasa disana
Dalam sebuah judul yang baik-baik saja
; ada cerita tentang mimpi yang terus meninggi –tanpa terhenti, meski jalannya telah putus-
Jika bukan dari jendela yang sama kita menyapa fajar
maka di televisi yang sejak semalam kamu acuhkan
ada gambar seseorang yang bangkit dari lorong sepi
bercerita di muka televisi
; ada keberhasilan dari perjuangan yang mungkin berat karena sendirian

Dan itu bukuku, dan itu beritaku, dan itu namaku
Raga yang barangkali sudah mati.
- hidup dalam ingatan yang sesekali kesakitan,-

*sumpah, ini bukan puisi sedih.



4 komentar:

  1. Laraaaaaas T.T
    jika bukan videomu yang kemarin, itu sedih banget
    perempuan banget
    pada nangis liatnya

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. yang pasti yang liat video ku kali, gak tau lah aku... padahal itu bukan puisi sedih iyakan?

      Hapus