Selasa, 14 Agustus 2012

maukah


maukah.

“kue apa yang paling enak?”

“Hari ini, semua orang mencari rainbowcake. Kamu mau juga?”

“Baru jam 10 pagi, tapi semua orang sudah mencari rainbowcake?”

“Baru saja aku menelpon kakakku di dapur, stock rainbowcake kita hari ini ditambah”

“mengherankan, orang-orang benar tertarik dengan kue warna warni itu. Kenapa ya?”

“bahagia, lembut tapi ceria, seperti hati orang yang bahagia”

“berarti ada banyak orang bahagia hari ini, syukurlah”

“kamu, mau ambil satu?”

“emm, aku mau itu”

“klapertaart?”

“klapertaart?”

“iya”

“apapun lah, aku minta lilin juga”

“siapa yang berulang tahun hari ini?”

“aku”

“oh! Serius? Selamat ulang tahun... kamu mau merayakan dimana?”

“belum tau, dimana”

“dengan siapa?”

“lilin merah ya, satu saja, bukan angka”

“hmm, rahasia, baiklah, bayar disebelah sana ya?”

“terlihat orang yang tidak akan membayarkah?”

‘hahahaha. Terimakasih”





“Hai!”

“Oh, hAi!’

“baby’s breath nya, liliiiiiiiiiiiiiiiii, nona muda ini datang lagi, uh, apa yang kamu bawa?”

“oo, em, ini, kue ulang tahun”

“ulang tahun? Siapa? Kamu mau membelikan dia bunga? Apa dia juga menyukai baby’s breath?”

“bukan”

“Lalu...oooo, itu itu itu mawarnya hari ini spesial, tadi pagi petani dari desa bibiku mengantarkannya langsung, sekalian membawa anaknya ke rumah sakit katanya, banyak sekali, kiosku kelihatan merah...wahhh”

“aku mau sebuket”

“liiiiiiiiliiii, ambilkan sebuket mawar merah untuk nona iniiiiii.

U,emm, baby’s bre...”

“seperti biasa, kuambil nanti waktu pulang ya...”

“baiklah. Mana lili, mawarnyaaaa”

“berapa?”

“ini hari spesial, bagi pembeli baby’s breath yang setia yang nampaknya pindah keyakinan, aku membantu merayakannya dengan bebas harga hari ini...”

“serius???? Wah, ini menyenanggkan, hhhhh.....”

“sungguh, ini, sebuket “

“terimakasih, pamit dulu....”

“ya, selamat ulang tahuuuuuun!”









Seikat baby’s breath dan sebuah klapertaart

 “ada postcard bagus apa hari ini joe?”

“yang bagus? Aku baru mendapat kiriman yang ini”

“woh, angka dua?”

“angsa sayang, dia cantik bukan?”

“ada postcard untuk ulang tahun?”

“pilih saja, seleramu aku yakin bukan gambar lilin ditiup atau kue dipotong, untuk pilihanmu, kamu pasti punya selera yang mengejutkan”

“menara eiffel, bunga mawar, boneka beruang, sepasang merpati, mount everest..ck.”

“hmmhh, kamu mungkin mencari postcard bergambar buah durian. Ini! Maple....”

“no... aku mau itu”

“yang ini?”

“dua disebelah kanannya”

“sungai?”

“kabut diatas jembatan judulnya”

“darimana kamu tau”

“dia misteri yang masih sangat pagi, mereka adalah kabut-kabut yang muncul di atas sungai-sungai pada negara 4 musim, di musim dingin”

“special, my girl..kamu mau tulis apa di dalamnya. Kamukah yang ulang tahun?”

“an answer, ya...ulang tahun”

“tapi, kenapa jawaban. Eh, hei, selamat ulang tahun!!!!!!!!!!”











“kenapa memanggil kami, anakku?”

“aku ingin mendengar cerita bagaimana kakek dan nenek membincangkan pagi, sementara lebih dari sepuluh ribu pagi kakek dan nenek lewati”

“oh, hohohohoho. Kami selalu menanyakan satu sama lain, yang bahkan jawabannya tidak berubah sejak lima puluh tahun yang lalu”

“apa itu?”

“ehm, kenapa kamu masih mencintaiku, nona muda?...lalu dia menjawab, karena tidak mencintaimu melumpuhkanku –nugr-, dan kami tersenyum di bawah matahari pagi bersama-sama”

“hanya itu?”

“dan kadang ditimpali, kenapa pertanyaanmu masih sama tuan?, lalu di jawab, karena cinta kita pun masih sama..aku sempat merutukinya karena rambutnya yang mulai beruban, tapi dia harusnya punya alasan merutukiku karena mataku yang rabun, setelah itu kami berhenti saling merutuk, kulit kami mengkirut bersama-sama”

“cerita kakek dan nenek melegakan”

“lalu kenapa kamu mengumpulkan kami”

“untuk mendengar lagu cinta yang kalian kenang bersama, mendengar nada yang bahkan bertahan lima puluh tahun lamanya”

“di hari ulang tahunmu?”

Moonlight serenade.

Dia duduk sampai malam di taman, dengan klapertaart yang utuh, baby’s breath yang masih cantik, dan sebatang lilin merah disamping bunganya, korek api dan postcard, dia hanya menunggu datangnya sebuah ucapan selamat ulang tahun,

“kuenya, bunganya, kartu ucapannya, tinggal kamu, Maukah kamu mengucapkan selamat ulang tahun untukku tanpa kuminta? sekarang dan lebih dari lima puluh tahun lagi” dibenaknya.


0 komentar:

Posting Komentar