Sabtu, 24 September 2011

sedang agak buru-buru

kamu bisa cari tau pesan mana yang paling menuntut, tapi aku bisa bilang kalau pesan untuk pulang adalah pesan yang berat.

anakku menulisnya dalam buku harian yang dia simpan di komputernya, sejak kepulanganya yang terakhir. Aku mengerti itu berat, tapi aku tidak punya pilihan lain selain memintanya pulang segera, kalau saja aku cukup tangguh membesarkan dua anak perempuanku berikutnya, ini tidak mungkin terjadi.

aku memang tidak pernah bilang memintanya pulang,langsung, tapi dia tidak mungkin meleset menafsirkan batuk-batukku yang kian menjadi.

2 komentar: