Menulis dalam udara pagi yang tergambarkan berbeda oleh setiap hati
“........hidup-hiduplah dan bersinarlah. Apapun yang terjadi. Hidup-hiduplah seperti sesuatu yang bersedia kehilangan apapun. Seperti udara pagi yang menumbuhkan perasaanmu, lalu dia diam saat kamu meninggalkanya, untuk bertakdir dengan siang”
Maka seperti bicara bunga yang menemukan pot yang tepat :
Aku ingin menua bersamamu
Aku akan menahan akarku untuk tidak perlu menjangkau tanah terlalu jauh
Telah cukup bagiku dalam ruang yang kau lindungi
aku akan diam dan tak lagi mencari terlalu jauh
sebab itu akan menjauhkanku darimu
mencerabutkan diri dari tanganmu yang terbuka
aku ingin menua bersamamu
karena dalam rumahmu
mencariku menemui batasnya
yang tersisa hanyalah aku yang tumbuh bersamamu
aku ingin menua bersamamu
kemanapun engkau berpindah
merasakan air bersamamu
disengat panas bersamamu
karena tidak ada yang lebih lagi setelah menemukanmu
aku ingin menua bersamamu
beserta seluruh kejadian yang ditakdirkan
untuk bunga yang menemukan pot yang tepat
aku ingin menua bersamamu
bahkan jika ada surga untuk bunga dalam pot
besarkan hatimu, untuk menerima dan kehilangan apapun. Sekalipun itu kehilangan seluruh makna kata-kata yang baru saja tertulis.
Kamis, 02 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hemmmm T.T
BalasHapusnice
BalasHapuswah nice puisinya...copas ya tante alieeen, hihihi
BalasHapus