yup! tulisan ini sudah lahir dari rahim-rahim jariku dulu, waktu jaman-jamanya KPU, kenapa tak posting...memang gak penting
jadi kangen mbak uul, mas anom dan bundoo...yang dikangenin jangan GR
kesimpulanya; tanah disana keras dan melebamkan apalagi dengan daya tahan tulang yang kurang kalsium
30 November 2009 jam 15:14 |
“MEMPERTANYAKAN KERIDHOAN”
A film by takdir
Scenario alam
Jadi, acara idhul adha itu akan dilangsungkan dikresan triwidadi pajangan bantul (opo kebalik balik yo mungkin lah), jam mau mahrib itu rombongan berangkat tanpa keikusertaanku, karena masih harus menunggui secret yang khawatir lari sendiri, rencananya berangkat jam 8 malam, setelah komisariat KPU FBS tutup pintu, dengan mb uul berbekal denah dari mba maila, dan aku yakin akan kesasar dulu, menyenangkan, sudah hobby jadi nggak apa. Ba’da isya ditanyailah aku kapan mau berangkat, jam 8 dengan mb uul, kemudian diberi pilihan, jam8 dengan mb uul saja pake acara kesasar atau agak malam dengan jaminan ada seorang ikhwan yang menemani, tapi harus menunggu beliaunya selesai acara dulu jam10, nggak masalah bak sebuah kuis , option kedua dipilihlah.
Sekitar pukul 8 lebih, konfirmasi perubahan jadwal pemberangkatan dilakukan ke mb uul, negosiasi dan pertimbangan pun dilaksanakan, akhirnya kata manut lah yang keluar dari mb Uul, jam 21.01 waktu demangan,
Sebuah SMS: “nanti saya ijin jadi biar berangkatny gak kemaleman, ketemu dikos nurul sj nggak papa”, ok, 21.30 meluncur kesamirono,
menelfon mb Uul ”iya bentar mb Ul turun”, hampir setengah jam keluarlah mb Uul dengan cucuran keringat karena baru nyari kunci gerbang
mb Ul : ms Anomnya mana?
Aku : ya ga tau mba, tadi katanya mau ijin jam9
Mb ul : dek laper,
Singkat cerita, kami singgah diwarung nasi goreng dekat kos nafi.
Awalanya hanya pesen : dibungkus pak!
Niatnya mau maem dikresan sambil menikmati takbiran.
SMS masuk : jadi nusul dek? Yang nyusul siapa aja?
Dibalas : hanya berdua tapi nunggu ms anom selesai acara
Dibalas : saran mbak aul dan mb indah nusulnya besok aja, udah malem
Rencana satu : takbiran di kresan
Tetap menunggu, ditelfon, di sms, ke berbagai nomer,
Rencana dua : menelfon hingga seratus kali.
Kata katapun diluncurkan melalui sms berulangkali, nihil, tanpa jawaban,
Husnudzan : sepertinya ini acara penting yang tidak bisa diganggu, membahas masalah penting.
Bapak nasi goreng : mana mba temanya?kok nggak datang2?
Kita : iya pak, sebentar lagi, belum mau tutup kan pak?
Bapak nasi goreng : belum kok mb
Makan nasi goreng dulu
SMS masuk : dek nyusulnya besok aja, jalan licin dan susah
Dibalas : wha mb tapi kta pengin dapet feelnya takbiran disana
Dibalas : disini udah gak pada takbiran, uda sepi, pulang aja sana
Dibalas : tapi kta sudah nggak bisa masuk kos lagi
Dibalas : pulang kefathiya, kalau dimarahin diem aja {terbersit pikiran : kalau dimarahin membela diri yo…}, biar mbak indah yang bilang ke lani untuk bukain pintu
Masih berusaha memanggil dan mengsms
(adegan sampingan
Lani : apa bun…..
Mb indah : uul sama laras mau pulang kefathiya, tolong bukain pintu
Lani:mm…-pasti lani sambil merem-)
SMS masuk : mb indah udah bilang sama lani, cepet pulang kefathiya
Dibalas : pulang kekosku aja ga papa kok mba
Dibalas : ya uda sana cepet pulang
Dibalas : kalau kesana sendiri pye? { ngeyel }
Intinya gak boleh.
Masih diwarung nasgor : mana mbak temenya? {ih si bapak mah ikut2an cemas menanti atau malah khawatir ad dua orang mhasiswa nginep di warungnya}
Kita : belum pak…{ agak malu malu }
Masih berusaha memangil dan mengsms, sampai2 setiap motor lewat dikira “ini mungkin….”
Mb Ul : kita nunggu sampe jam berapa dek?
Jam 11 maksimal.
Pulang, jam 11, berduaan, hampir nekat ke bantul sendiri, tapi kemudian membayangkan mb indah yang tidak ridho kita kesana { mb indah dengan tongkat tuanya, terbungkuk bungkuk berkata ; heh,,,cucuku saya tidak ridho,- kan itu mnyeramkan sekali - pamali }
Inilah juga karena mb indah tidak ridho kita gagal ke kresan malam2.
Masuk gerbang dan mb Ul berinisiatif menutup gerbagnya dengan penuh semangat sampe kakinya harus kejepit gerbangnya dan berdarah darah
Mba indah masihkah tidak ridho? atau ada oknum lain yang tidak ridho?
Jam 1 terlelap. Mba Ul sampe melakukan ritual mandi kembang tengah malam, barangkali mensaranani keridhoanya mba indah.
Shubuh, sang tersangka utama akhirnya memberi konfirmasi kepada pihak mabahits { weh kaya di KCB}, kepada pihak berwenang bahwa semalam telah melakukan kekhilafan tertidur disaat acara, sehingga membuat sebuah kasus dua orang akhwat nguantuk nguantuk nglangut diwarung nasi goreing jam11 malam karena menunggu orang tertidur.Dimaafkan tanpa iqob.
Rencana tiga : harus merasakan gegap gempita sholat ied di kresan
Ba’da shubuh berangkat, terburu buru kaca spion pecah
Masih dipertanyakan : siapa lagi yang tidak ridho?
Denah warisan mba maila pun ketinggalan dan memang tertinggal tau nya yo… tau jalan,
Menggunakan motor Jupiter yang tidak bisa dipake untuk ngebut apalagi mengejar motor supra yang dikendarai a slim man, jelas ketinggalan jauh, padahal harus dipastikan ikut sholat ied di kresan, whahaha,,,serba buru buru, jalan wates km.13, perempatan, belokan kiri sepertinya sudah memanggilmanggil tapi tetep lurus, cukup jauh lurus, ternyata harus belok,,,,belok nggeblas ditinggal ngebut lagi,,,,
“mb Ul apa yang terjadi dengan motorku,…..”
Minggir.
Ban bocor.
Kembali dipertanyakan ; apakah sang kordu alhuda itu masih tidak ridho atas keberangkatan dua jundinya ke tanah baksos.
Sepagi ini dihari idhul adha mana ada tambal ban buka?
SMS permintaan pertolongan dikirim : banya bocor.....
Didorongkanlah jupi itu sampai ketukang tambal ban
Mb uul dengan bahasa jawa seadanya berusaha bernegosiasi dengan istri penambal ban,
“Tutup dan nggak buka” dijawabnya tanpa keluar dari rumah apalagi menampakan wajah, takut kalau wartawan yang datang,
Kemudian hendak bernegosiasi dengan bapak penambal yang ada didalam kamar mandi, menyiapkan mengikuti sholat sunnah yang setahun sekali.
Tanpa respon. patut diacungi jempol kegigihanya mempertahankan prinsip bahwa tidak bekerja dihari raya, menyediakan waktu yang special untuk idul kurban ini, andaikan saya bisa meliahat langsung bapak yang begitu bijaksana memegang taat asas asas hidupnya pastilah akan kuabadikan meski itu hanya denagn kata kata tentang detail sang bapak yang nyatanya tetap khusuk didalam kamar mandi, sayang sekali bapak.
Akhirnya ketika hendak bernegosiasi dengan adik kecil, terpanggilah aku oleh sebuah panggilan dengan gaya seperti bapak-bapak yang hendak memberi wejangan sama putrinya
“ ras ras sini, tak bilangin..” {suasana langsung berubah benar benar dipedesaan dengan gambar seorang kakek tua, dengan pecisnya yang miring dan kaos oblong putih,serta sarung kotak kotak, “cucuku sholatlah idhul adha dulu sana… ”benar benar terasa sebagai wejangan, hehehehe}
Setelah berdiskusi menimbang menilik memperhatikan sampai berdebat keras terlibat baku hantam dan saling dorong ditepi jalan, {lebayyy}, akhirnya aku dan mb uul terpaksa, terpaksa ini, sangat terpaksa, meninggalkan motor.hehe, nggak ding, sangat terpaksa berangkat duluan, dan si biruku itu dibantu berobat oleh ms anom. buru2 serba buru2, bertanya, kesasar dan kebablasen, dijemput mb galih, dan sampailah perjalanan pada medan { harusnya perjalanan ke bantul bukan medan yo....} yang cukup menantang sampai memaksaku mencoba kerasnya tekstur tanah daerah kresan, dan mencoba ketahanan tulang kaki untuk menahan berat sebuah motor. dahsyatnya pagi itu, sampai harus digotonggotong kerumah warga, {heran},,,,
Sajian pagi itu akhirnya begitu lezat, coba kalau aku nggak pake jatuh pasti nggak dapet jajan tho sama the anget oleh warga,,, teteeeep ada hikmahnya.
Mb uul pun pada akhirnya mempunyai kenang2an fisik berupa rok yang sobek karena terjatuh,
Sekarang
Siapa yang masih tidak ridho?
Sangat dipertanyakan.
Berbagai bujukan untuk dipijti pun ditolak, sampai sampai mba indah mb auul dan mb ul, nampak seperti mahluk bertaring yang siap memaksaku dipijit, tapi aku bersikeras enggan seperti engganya aku pake bedak.
Sekarang kalau ada apa-apa kawan pastikan mendapat ridho orangtua atau yang dituakan,
Kedua, pastikan lurusnya niat ketika hendak melakukan sesuatu, kalau sholat dimaskam aja bisa, kenapa ke kresan?ketiga, perjalanan jauh pastikan motormu, banya, spionya juga bensinya, apalagi kemampuanya mengebut.
Keempat pastikan keluar membawa kunci kos, jika lebih dari jam 10 malam, atau memang berniat numpang diwarung nasigoreng.
Kelima, hati hati mengendarai motor dengan medan licin naik dan susah apalagi dengan motor yang BISA ngebut.
Pulangnya, disekitar depan YAP, bensin habis…….
Ada lagi yang tidak ridho
Kisah ini bukanlah fiktif semata, apabila ada kesaaman nama , tempat, merk, logo, jargon dan lain-lainya merupakan hal yang disengaja.
Lokasi syuting : jogja
Hari tanggal : kamis-jumat, 26-27 November 2009
Minggu, 06 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar