Ambigu
baru dia dapat merasakan
bagaimana rasa wajah yang menanamkan senyum yang rekah dengan mata yang bangga pada langit
dan selalu ingin menceritakanya lagi dengan tulisan
seperti dahulu.
Meski tahu, dia selalu tidak bisa menjelaskan makna dan selalu menjadi ambigu.
dan selalu nyaris mati setiap kali menghela nafas dan menghembuskannya.
Berarti semenjak sekian lama hatinya berbatas pada menuai senyum lantas membuang semua semaunya
Dia tidak pernah ‘ngerti ‘ pikiran yang nyaris mati didalam nafas yang masih segar, kecuali ‘pas’ malam ini
Dia beranikan tenangnya menatap langit dan kembali dari lorong pura puranya
yack!!!!!!
semuanya serba bersemangat dan membingungkan,,,,
Rabu, 16 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar