Kamis, 28 April 2011

angin ribut dan alien: pensil itu.

angin ribut dan alien: pensil itu.

pensil itu.

Bertemu bintang lagi,, nggak tau ini pertemuan yang keberapa, tapi aku ngrasa sudah lama melupakan bintang, teman ngorbolku, satu-satunya mungkin.Dia membalas sapaku enggan, dia kemudian menceritakan lagi apa yang telah dibrifiengkan sore tadi.

Ini tentang…….
Anak perempuan yang dalam duskripnya hanya punya pensil dengan motif yang rata-rata hampir sama, kenapa dia tidak punya penghapus?kenapa dia tidak punya bolpoin?. Bolpoin lama-kelamaan ia lupakan karena menggambar diharuskan memakai pensil (entah siapa yang mengharuskan, tapi itulah awal). Apa yang terus-terusan bersamanya, kemudian itulah yang Ia sukai, terlebih dia berpikir pensil lebih lembut bersentuhan dengan kertasnya. Apa yang selama ini terus-terusan bersamanya, dia pikir itulah miliknya.
Dia selalu menggambar, menulis, banyak hal, ketika goresanya salah, dia hanya akan membenarkan dengan goresan lain, dia perindah dengan pensilnya, masih dengan pensilnya.

Jadi, dia tidak pernah menghapus gambarnya?

Buat apa dihapus? Itu yang sudah digambarnya.

Tapi, jika itu salah.

Dan dia memperbaikinya dengan goresannya lagi. Atau dia bisa menambahkan tulisan kalau memang gambarnya jadi tidak jelas, untuk menerangkan. Yang punya penghapus itu Tuhan.

Dia pikir semua yang telah digoresnya itu ya sudah tergores, jika goresan itu salah ya dia perbaiki dengan goresan lain, untuk membuat itu lebih baik, mungkin dia memang tidak bisa lupa dengan apa yang dinamakan kemarin dan dahulu, itu memori, itu sudah terjadi, kita tidak mungkin kembali ke halaman sebelumnya, karena sedetik yang lalu pun tidakkan ada keduakalinya .

Lalu, kenapa hanya Tuhan yang punya penghapus.

Kertas yang dilukai dengan goresan yang salah, atau orang yang melihat membaca goresan yang salah, mungkinkah punya kuasa menghapus goresan itu? Mungkinkah meski itu goresan yang terjadi sedetik lalu. Mungkinkah kita kembali kepada sejam yang lalu dan membuat seseorang tidak perlu lahir?dan membuat sebuah kesalahan tidak perlu ada?

Lalu, kita menyadari itu salah…..

Iya, lalu penggores menyadari itu salah, dia gores lagi garis, titik, arsiran untuk memperbaikinya,

Iya, seorang pernah berkata, ada niatan, janji dan tindakan untuk perbaikan, lalu kertas yang tergores pasti akan memaafkan

Tepat

Tapi goresan itu masih tetap ada, terasa(aku menyahuti bagian ini dengan cepat, secepat kilat menyambar)

Iya, seperti noda kopi yang kamu ceritakan dulu.

-Aku tersenyum sedikit, getir mungkin.- itukah sebabnya anak perempuan itu punya puluhan pensil?

Bintang diam. Cukup lama.

Boleh aku berkenalan dengan anak perempuan itu?

Bintang diam.

Dia dimana? Dibelahan bumi yang mana?

Bintang diam.

Dia kehilangan semua pensilnya.


Sudah hampir fajar. Bintang malam yang paling terang itu makin lama menyurut, Di timur kejora mulai bersinar, seterang bintang malam dilangit utara yang mulai pulang.

Kejora, kenapa dia kehilangan semua pensilnya? apakah dia kehilangan sesuatu yang terus-terusan bersamanya?

Bahkan membuka duskripnya saja dia tidak mampu, sekarang.

Dia kenapa?

Aku tidak tau.

Jumat, 08 April 2011